Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Persaingan Produk Halal Tidak Bisa Dihindarkan

Kompas.com - 17/12/2021, 17:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan agar industri halal dapat ditingkatkan guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.

Menurut dia, persaingan produk halal pada saat ini tidak bisa dihindarkan, seiring dengan meningkatnya konsumen produk halal yang membuat produk tersebut tak hanya diproduksi oleh negara mayoritas berpenduduk muslim saja.

"Seiring dengan peningkatan pasar konsumen produk halal, persaingan produsen produk halal tidak dapat dihindarkan. Produk halal tidak hanya diproduksi oleh negara-negara muslim, tetapi juga banyak diproduksi oleh negara-negara non-muslim," kata Ma'ruf dalam acara Indonesia Halal Industry Award 2021, Jumat (17/12/2021).

Ma'ruf menuturkan, negara-negara non-muslim yang memproduksi produk halal antara lain Thailand, Australia, Amerika Serikat, Brazil, China, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Baca juga: Banyak Salah Paham, Wamenag Tegaskan Wisata Halal Tidak Gerus Kearifan Lokal

"Korea Selatan itu semua aktif untuk mempromosikan, mendorong produk-produk halalnya, menterinya, gubernurnya, semua karena mereka menginginkan produknya menguasai pasar dunia," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, pasar industri halal dunia sangat besar dan terus berkembang, tak lepas dari meningkatnya jumlah penduduk muslim dunia, ekonomi negara-negara muslim, serta pengarusutamaan gaya hidup halal.

Namun, menurut dia, produk halal sesungguhnya memiliki keunggulan di luar perintah agama, misalnya terkait kebersihan dan kesehatan sehingga memberi ketenangan bagi konsumennya.

"Hal ini menjadikan produk halal, seperti makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, semakin diminati oleh beragam kalangan masyarakat, di luar agama dan kepercayaannya, hingga berkembang menjadi bagian dari gaya hidup dan menjadi tren kompetisi perdagangan global," ujar Ma'ruf.

Ia pun menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk halal Indonesia.

Baca juga: Resmikan UI Halal Center, Wapres Sebut Perguruan Tinggi Berperan Majukan Industri Halal

Pertama, meningkatkan kapasitas produksi produk halal, termasuk melalui pembentukan kawasan industri halal, pembentukan zona-zona halal, dan percepatan proses sertifikasi halal.

Kedua, penguatan UMKM industri halal melalui pemanfaatan teknologi digital, peningkatan kemampuan daya saing, perluasan akses pasar, dan kemudahan akses permodalan.

"Ketiga, peningkatan kualitas SDM berbasis ekonomi dan keuangan syariah serta peningkatan literasi masyarakat terhadap produk halal," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com