Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Luar Jawa-Bali, Baru 6 Provinsi yang Capai Vaksinasi di Atas Rata-rata Nasional

Kompas.com - 09/11/2021, 10:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto mengungkapkan, capaian vaksinasi Covid-19 di luar Jawa-Bali masih relatif rendah.

Dari 27 provinsi, baru 6 provinsi yang capaian vaksinasi dosis pertamanya melewati rata-rata nasional atau di atas 60,11 persen.

“Dari segi vaksinasi (dosis pertama) baru 6 provinsi yang di atas nasional yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara,” kata Airlangga, dalam konferensi pers daring, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Airlangga Sebut Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional Capai 61,3 Persen

Capaian vaksinasi dosis kedua di luar Jawa-Bali juga masih relatif sedikit. Baru 6 provinsi yang angka vaksinasinya sudah melewati rata-rata nasional atau di atas 37,96 persen.

Keenamnya yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara.

“Sementara yang lain masih di bawah nasional,” terang Airlangga.

Airlangga mengatakan, capaian vaksinasi kini menjadi salah satu indikator untuk menentukan status level PPKM suatu daerah di luar Jawa-Bali.

Daerah dengan capaian vaksinasi di bawah 50 persen dinaikkan satu level PPKM setingkat lebih tinggi.

Baca juga: Menkes Perkirakan Vaksinasi Covid-19 Capai 300 Juta Dosis pada Akhir 2021

Dengan aturan tersebut, kata Airlangga, pada PPKM periode 9-22 November terdapat 156 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang sebenarnya berada di level 2 dinaikkan menjadi level 3 karena vaksinasinya di bawah 50 persen.

Sehingga terdapat 160 kabupaten/kota dengan status level 3 PPKM.

“Di level 2 totalnya ada 175 kabupaten/kota, dan di level 1 ada 51 kabupaten/kota,” tuturnya.

Airlangga menambahkan, situasi Covid-19 di luar Jawa-Bali terus menunjukkan perbaikan. Kasus aktif per 7 November 2021 sebesar 5.566 kasus atau 0,4 persen dari total kasus.

Angka itu turun 97,5 persen dari puncak kasus aktif di luar Jawa-Bali 6 Agustus lalu. Kemudian, kasus Covid-19 harian sebesar 159 kasus dengan tren penurunan 99,5 persen dari puncaknya pada Agustus lalu.

“Dan kasus aktif di luar Jawa-Bali berkontribusi sejumlah 51,42 persen dari total kasus nasional,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com