KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan, keberhasilan vaksinasi membutuhkan partisipasi masyarakat.
“ (Makanya) pemerintah juga terus mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi tanpa perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat, ujarnya, seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Minggu (31/10/2021).
Selain mengajak masyarakat, lanjut Usman, pemerintah terus mendorong pemerintah daerah (pemda), terutama dengan capaian vaksinasi rendah untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi.
Khususnya, melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi untuk kelompok masyarakat rentan seperti lanjut usia (lansia).
Baca juga: UPDATE 1 November: Vaksinasi Dosis Pertama Capai 57,64 Persen
"Ayo ikut vaksinasi! Ajak orangtua, keluarga, sanak saudara yang belum divaksin," imbuh Usman.
Seiring upaya percepatan vaksinasi, Usman tak lupa mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) 6M.
"Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari Covid-19. Patuhi prokes terutama pada saat melakukan aktivitas di ruang publik," ujar Usman.
Adapun prokes 6M yang dimaksud yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Baca juga: Pengelola 2 Tempat Hiburan di Kuningan Diperiksa Terkait Pelanggaran Prokes
Dalam kesempatan tersebut, Usman mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dalam mengamankan stok vaksin dan mempercepat distribusinya ke seluruh Indonesia.
“Termasuk distribusi yang dikirimkan langsung ke provinsi untuk memperpendek rantai distribusi. Hal ini sekaligus mempercepat akses serta pemerataan berbagai jenis atau merek vaksin bagi seluruh masyarakat,” ucapnya.
Adapun salah satu upaya tersebut dilakukan pemerintah dengan mendatangkan vaksin tahap ke-109 berupa 339.300 dosis vaksin Pfizer.
Vaksin dalam bentuk jadi itu tiba melalui Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Indonesia Terima 819.600 Dosis Vaksin Moderna dari Belanda
"Dengan kedatangan 339.300 dosis vaksin Pfizer, maka Indonesia telah memiliki 313.494.660 dosis dari berbagai merek. Baik vaksin jadi maupun masih berupa bahan baku atau bulk," kata Usman.
Menurutnya, peningkatan capaian vaksinasi di daerah-daerah menjadi elemen penting untuk membangun herd immunity atau kekebalan kelompok di Indonesia.
Untuk itu, sebut dia, pemerintah juga terus mengoptimalkan percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar.
"Percepatan dan perluasan program vaksinasi mutlak mesti dilakukan di semua daerah. Oleh karenanya, dibutuhkan ketersediaan stok vaksin di daerah-daerah," imbuh Usman.
Baca juga: Menkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 Capai 60 Persen pada Akhir Tahun
Sebagai informasi, dari jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720, hingga Senin (1/11/2021) pukul 12:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jumlah total vaksinasi dosis pertama sebanyak 120.052.587 dosis atau 57,64 persen, sedangkan total vaksinasi dosis kedua mencapai 74.088.927 atau 35,57 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.