Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC Nilai Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Satgas: Tetap Berhati-hati agar Kondisi Terkendali

Kompas.com - 29/10/2021, 15:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 yang mulai membaik hingga saat ini merupakan hasil kerja keras semua pihak.

Namun, ia meminta masyarakat tetap waspada agar situasi yang terkendali tetap bertahan, bahkan membaik.

Hal tersebut disampaikan Wiku dalam menanggapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang menetapkan penularan Covid-19 di Indonesia sudah rendah.

"Capaian ini adalah hasil kerja keras semua pihak dan upaya terbaik dalam menyikapinya ialah tetap waspada dan berhati-hati agar kondisi terkendali ini tetap bertahan bahkan terus membaik," kata Wiku, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: CDC AS Tetapkan Indonesia sebagai Negara Berisiko Rendah Penularan Covid-19

Wiku juga mengatakan, bagi pelaku perjalanan internasional yang hendak berkunjung ke Indonesia sebaiknya betul-betul memperhatikan persyaratan yang diberlakukan.

"Baik saat sebelum perjalanan, saat perjalanan, dan saat sampai di tempat tujuan baik yang berlaku di daerah asal maupun tujuan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, CDC dalam laman resminya melalui laman resminya menetapkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan Covid-19 rendah atau level 1.

Berdasarkan hal tersebut, CDC meminta, agar warga AS yang hendak melakukan perjalanan atau berwisata ke Indonesia, wajib sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

"Wisatawan harus mengikuti rekomendasi atau persyaratan di Indonesia termasuk mengenakan masker dan menjaga jarak 6 kaki dari yang lain atau 2 meter," demikian tulis CDC dikutip, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: CDC AS Nilai Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Semua Pihak Diminta Tak Puas Diri

Menurut CDC, pelancong yang sudah divaksinasi lengkap memiliki risiko rendah untuk tertular Covid-19.

Namun, perjalanan internasional dapat meningkatkan risiko tertular dan menularkan Covid-19.

"Jangan bepergian ke luar negeri sebelum anda mendapatkan vaksinasi lengkap, jika belum sepenuhnya divaksinasi, ada rekomendasi tambahan yang harus diikuti setiap orang sebelum, selama, dan setelah perjalanan," ujarnya.

Lebih lanjut, CDC meminta, para pelaku perjalanan mengikuti seluruh persyaratan yang diberlakukan di maskapai maupun negara tujuan, termasuk memakai masker, karantina, bukti vaksinasi dan persyaratan lainnya.

"Jika anda tidak mengikuti persyaratan yang diberlakukan negara tujuan, maka kemungkinan akan ditolak masuk dan diminta kembali ke AS," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com