Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Turun 32 Persen dalam Sepekan Terakhir

Kompas.com - 13/10/2021, 19:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 di tingkat nasional menurun hingga 32 persen dalam seminggu terakhir.

"Jumlah kematian turun 32 persen. Memang masih menyisakan beberapa provinsi yang cukup tinggi jumlah kasus kematiannya seperti di Kalimantan Utara," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual terkait PPKM, Rabu (13/10/2021).

Kendati demikian, Nadia mengatakan, situasi Covid-19 sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukkan di seluruh provinsi tidak ada yang berada di atas 60 persen.

"Sehingga kami berharap layanan-layanan lainnya bisa kembali berjalan seperti semula tentunya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ujarnya.

Nadia meminta, pemerintah daerah tetap waspada dan memantau jika muncul klaster Covid-19 di perkantoran dan sekolah.

Baca juga: Sebaran 20.551 Kasus Aktif Covid-19, Terbanyak di Jawa Tengah

Seluruh klaster tersebut, lanjutnya, harus diinvestigasi secara menyeluruh dan dilakukan pelacakan kontak erat untuk setiap kasus positif.

"Lakukan pemetaan risiko wilayah, tempat-tempat mana yang memiliki potensi penularan dan munculnya klaster dan lakukan segera lokalisir segera mungkin untuk mencegah perluasan penyebaran dengan testing dan tracing," ucapnya.   

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh daerah baik dari sisi transportasi dan mobilitas ke tempat rekreasi.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat tetap menaati protokol kesehatan untuk menekan kasus Covid-19 serendah mungkin.

"Kami ingin kembali mengingatkan bagaimana kondisi kita pada bulan Juni-Juli di mana Kasus Covid-19 kita meningkat dengan sangat tajam, setelah terjadinya peningkatan pergerakan yang diikuti oleh protokol kesehatan yang kendor," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com