Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Yakin Jumlah Perempuan di Industri Batik Akan Meningkat

Kompas.com - 11/10/2021, 15:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga meyakini bahwa jumlah perempuan yang terlibat dalam industri batik akan meningkat.

Hal tersebut disampaikan Bintang di webinar bertajuk ""The Beauty of Batik as Cultural Heritage on Hands of Women" dalam rangka 4th ASEAN Ministerial Meetings on Women (AMMW), Senin (11/10/2021).

"Jumlah perempuan yang terlibat dalam industri batik akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam hal fashion dan perdagangan batik," ujar Bintang.

Baca juga: Lestarikan Batik, BRGM Gelar Pelatihan Membuat Pewarna Alam

Terlebih lagi, kata dia, saat ini terdapat sekitar 47.000 unit usaha batik yang tersebar di 101 sentra batik.

Setidaknya, ujar Bintang, bidang tersebut mempekerjakan lebih dari 200.000 orang perempuan sebagai pembatik.

"Batik sebagai bagian dari industri fashion mengalami pertumbuhan yang tinggi dan stabil, bahkan pada masa pandemi," kata Bintang.

Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, nilai bersih ekspor batik adalah 21,5 juta dollar AS pada tahun 2020.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang mencapai 18 juta dollar AS.

"Tidak heran karena batik diakui oleh UNESCO sebagai karya agung warisan lisan dan takbenda kemanusiaan," kata dia.

Bintang mengatakan, bagi Indonesia, batik tidak hanya produk seni lukis kain, tetapi juga merupakan ekspresi hangat dari kesejahteraan budaya dan spiritual bangsa.

Baca juga: Jokowi: Sebelum Diakui sebagai Warisan Dunia, Batik Telah Menjadi Bagian Kebudayaan Indonesia

Dengan demikian, ujar dia, membuat dan memakai batik bagi orang Indonesia adalah membenamkan identitas diri dan warisan budaya dan spiritual.

Apalagi, menurut dia, batik sangat terkait erat dengan perempuan dan mode di samping merupakan bagian dari industri kreatif.

"Indonesia memperjuangkan kemajuan industri kreatif, termasuk batik, sebagai kontributor potensial pemulihan ekonomi," ucap Bintang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com