PEMERINTAH mulai menyiapkan skenario penanganan Covid-19 dari pandemi ke endemi. Ini dilakukan menyusul semakin menurunnya angka kasus positif dan meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19.
Sudah sembilan belas bulan pandemi Covid-19 membekap negeri ini. Mengutip data Satgas Pengendalian Covid-19, per Selasa (14/9/2021) kemarin, total sudah ada sekitar 4.174.216 orang yang terinfeksi sejak virus asal Wuhan, China ini terdeteksi pada 2 Maret 2020 lalu. Sementara jumlah orang yang meninggal akibat virus ini mencapai 139.415 orang.
Pada Juni-Juli 2021 lalu virus ini sempat menggila dan memicu gelombang kedua. Kasus positif dan kematian akibat terinfeksi virus ini meningkat tajam.
Hal ini membuat rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya kelabakan dan kewalahan karena pasien Covid-19 terus berdatangan. Kondisi ini diperparah dengan langkanya oksigen di pasaran.
Desakan lockdown digaungkan sejumlah kalangan agar pandemi bisa dikendalikan. Namun, pemerintah memutuskan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini kemudian diteruskan dengan PPKM level 1-4 yang berlanjut hingga saat ini.
Meski sempat diragukan efektivitasnya, namun kebijakan ini dianggap mampu menekan angka penularan. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 serta meningkatnya angka kesembuhan. Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit juga terus menurun.
Pemerintah mengklaim, PPKM Darurat yang kemudian dilanjutkan dengan PPKM level 1-4 membuat kasus Covid-19 secara nasional terus menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Kasus konfirmasi Covid-19 secara nasional menurun hingga 93,9 persen. Sementara untuk Jawa – Bali, kasus konfirmasi positif Covid-19 turun hingga 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.
Meski melandai, pandemi Covid-19 diprediksi tidak akan segera pergi. Menurut sejumlah epidemiolog, pandemi Covid-19 paling cepat akan berakhir pada pertengahan atau akhir tahun depan. World Health Organization (WHO) kemungkinan juga baru akan mencabut status pandemi Covid-19 tahun depan.
Untuk itu, mau tidak mau suka tidak suka kita harus belajar hidup bersama virus corona. Pemerintah menyatakan sedang menyiapkan transisi penanganan pandemi Covid-19 dari pandemi ke endemi. Ini dilakukan agar masyarakat bisa belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.
Endemi adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada, tetapi terbatas pada wilayah tertentu sehingga membuat penyebaran dan penularan penyakit ini dapat diprediksi.
Ada dua syarat untuk beralih status dari pandemi menjadi endemi. Pertama, meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat.
Kedua, menurunkan angka infeksi alamiah sehingga dapat menurunkan jumlah pasien yang dirawat dan angka kematian.
Kekebalan tubuh masyarakat bisa dilakukan lewat vaksinasi. Karena itu, pemerintah terus menggencarkan dan menggenjot vaksinasi.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, hingga Selasa (14/9/2021) jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis kedua mencapai 42.565.331 orang atau sekitar 20,44 persen dari target.