Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Karakteristik Bangsa Indonesia adalah Moderat Tengah

Kompas.com - 19/08/2021, 23:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045 membutuhkan keseimbangan atau stabilitas di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, ia menilai Indonesia harus selalu menjaga karakteristik jati diri bangsa sebagai moderat tengah sesuai dengan kesepakatan para pandiri bangsa.

"Untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita musti ada di tengah. Akan ada stabilitas kalau ada di tengah. Indonesia bisa jaya kalau kita ada di tengah. Enggak bisa tarik kiri kanan," kata Zulkifli dalam acara pidato kebangsaan Ketua Umum PAN memperingati 50 Tahun The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Kamis (19/8/2021).

"Kita ada di tengah, maka kita ada stabilitas sehingga kita bisa fokus untuk menyongsong apa yang kita cita-citakan menjadi negara maju itu," lanjut Zulkifli 

Baca juga: Zulkifli Hasan Sebut Angkatan 1945 adalah Generasi Terbaik Indonesa

Meyakinkan hal tersebut, ia pun bercerita bagaimana sebelum kemerdekaan, ada keinginan pihak-pihak tertentu untuk tampil sebagai wajah Indonesia.

Namun, pada akhirnya semua pihak sepakat untuk melakukan konsensus. Kesepakatan dengan penuh kerendahan hati hingga semuanya bertemu pada titik tengah untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bersama.

Ia pun mencontohkan bagaimana memori Piagam Jakarta terkhusus sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.

Kemudian, kalimat tersebut disepakati diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menurut dia, para ulama kala itu dengan rendah hati mempersilakan agar kalimat dalam sila Pertama Pancasila diubah.

Hal itu semata-mata, kata Zulkifli, demi kepentingan yang lebih besar yaitu Indonesia Bersatu dan Merdeka.

"Itulah karakter sejati Indonesia, moderat, tengah. Berorientasi pada persatuan dan kesatuan. Guyub, rukun, saling bertenggang rasa, saling bergotong royong. Bukankah kita semua makhluk Tuhan. Hamba Tuhan, yang harus saling menghormati mencintai," ucapnya.

Ia pun mengingatkan kembali terkait cita-cita Kemerdekaan Indonesia bukanlah untuk satu tetapi untuk semua golongan.

Hal tersebut, lanjut Zulkifli, sudah tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yakni melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," tutur dia.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa para pendiri bangsa tidak berbicara dengan membeda-bedakan antara minoritas dan mayoritas maupun suku bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Capim Gelar Audiensi, Minta Masukan dari Internal KPK

Pansel Capim Gelar Audiensi, Minta Masukan dari Internal KPK

Nasional
Menlu Retno Lakukan 8 Pertemuan Bilateral di Oslo Forum, Bahas Isu Palestina, Afghanistan, dan Myanmar

Menlu Retno Lakukan 8 Pertemuan Bilateral di Oslo Forum, Bahas Isu Palestina, Afghanistan, dan Myanmar

Nasional
Di Tengah Isu Asusila Ketua KPU, Bawaslu-Komnas Perempuan MoU Cegah Kekerasan Seksual

Di Tengah Isu Asusila Ketua KPU, Bawaslu-Komnas Perempuan MoU Cegah Kekerasan Seksual

Nasional
Baliho Bakal Calon Kepala Daerah Belum Jadi Ranah Bawaslu

Baliho Bakal Calon Kepala Daerah Belum Jadi Ranah Bawaslu

Nasional
Sebut Perempuan Kejam akibat Polwan Bakar Suami, Menkominfo: Bukan Menghina

Sebut Perempuan Kejam akibat Polwan Bakar Suami, Menkominfo: Bukan Menghina

Nasional
TNI Kejar KKB yang Tembak Sopir Angkot di Paniai

TNI Kejar KKB yang Tembak Sopir Angkot di Paniai

Nasional
Merek Indonesia Dicaplok Asing, Komisi VIII: Jangan Sampai Nilai Ekonomi Jemaah Haji Dinikmati Negara Lain

Merek Indonesia Dicaplok Asing, Komisi VIII: Jangan Sampai Nilai Ekonomi Jemaah Haji Dinikmati Negara Lain

Nasional
Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Harap Diundang Upacara 17 Agustus di IKN

Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Harap Diundang Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Netralitas dan Hak Politik ASN dalam Pemilu

Netralitas dan Hak Politik ASN dalam Pemilu

Nasional
Perpres Satgas Judi Online Diterbitkan Minggu Ini

Perpres Satgas Judi Online Diterbitkan Minggu Ini

Nasional
Soal Izin Tambang Ormas, Habib Luthfi: Terserah, Saya Ikuti Keputusan

Soal Izin Tambang Ormas, Habib Luthfi: Terserah, Saya Ikuti Keputusan

Nasional
Menko Polhukam: Ada 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi 'Online'

Menko Polhukam: Ada 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi "Online"

Nasional
Pimpinan KPK Diimbau Mundur jika Klaim Segera Tangkap Harun Masiku Tak Terbukti

Pimpinan KPK Diimbau Mundur jika Klaim Segera Tangkap Harun Masiku Tak Terbukti

Nasional
Temui Korban TPPO dari Malaysia, Mensos Risma: Jangan Mau Dibohongi Lagi…

Temui Korban TPPO dari Malaysia, Mensos Risma: Jangan Mau Dibohongi Lagi…

Nasional
Klaim KPK Segera Tangkap Harun Masiku Kembali Diragukan

Klaim KPK Segera Tangkap Harun Masiku Kembali Diragukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com