Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan MPR Ajak Semua Pihak Lawan Narasi Hoaks Terkait Covid-19

Kompas.com - 28/06/2021, 20:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan, pemerintah perlu melawan narasi hoaks terkait dengan Covid-19 yang beredar di masyarakat. 

Hal itu perlu dilakukan guna meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

"Pada titik krusial saat kita membutuhkan dukungan penuh masyarakat dalam mematuhi kebijakan pengendalian Covid-19, gangguan informasi yang berpotensi menciptakan keraguan di tengah masyarakat harus dilawan dengan informasi yang benar dan mudah dipahami," kata Lestari seperti dikutip dari Antara, Senin (28/6/2021).

Ia menilai, saat ini Indonesia berada dalam titik krusial dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Hal itu terlihat dari sejumlah fasilitas kesehatan yang disebutnya, sudah mencapai titik maksimal dalam merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca juga: Tenda Darurat Khusus Pasien Covid-19 di RSUP Sitanala Belum Dilengkapi Tabung Oksigen

"Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu, terdapat penambahan pasien positif sebanyak 21.342 orang. Para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan membutuhkan dukungan penuh masyarakat dalam menjalankan kebijakan pengendalian Covid-19," ujarnya.

Politisi Partai Nasdem itu khawatir, kegagalan penanganan lonjakan kasus Covid-19 dapat berdampak bagi semakin panjangnya masa pandemi mewabah di Indonesia.

Untuk itu, dia mendesak para pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Hal itu, lanjut dia, dapat dilakukan dengan menyebarkan secara masif narasi-narasi kebijakan pengendalian Covid-19 kepada masyarakat.

"Selain itu, diperlukan juga agresivitas sebaran narasi-narasi yang memadai untuk melawan ujaran atau narasi hoaks terkait Covid-19 yang beredar masif di tengah masyarakat. Jangan sampai narasi hoaks lebih dipercaya daripada narasi dari pemerintah," jelasnya.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Capai Rekor, Muhaimin Keluarkan Maklumat untuk Kader PKB

Lestari menggunakan data Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menjelaskan isu hoaks terkait Covid-19.

Berdasarkan data sejak 23 Januari hingga 10 Maret 2021, terdapat 1.470 isu hoaks terkait Covid-19. 

Di sisi lain, kata dia, berdasarkan data Tim AIS Ditjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo hingga akhir Januari 2021, 1.900 sebaran berita hoaks terkait Covid-19 telah diblokir.

Namun, narasi-narasi hoaks tersebut terus digulirkan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

"Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan pengendalian Covid-19 di sisi hilir seperti penambahan ruang isolasi, ruang ICU, ventilator, kebutuhan oksigen, obat-obatan, vaksinasi dan tenaga kesehatan, upaya masif meredam narasi-narasi hoaks harus konsisten dilakukan," tutur dia.

Baca juga: Ketua DPR: Ayo Orangtua Siap-siap Ajak Anak 12 Tahun ke Atas Vaksinasi Covid-19

Mengutip data Satgas Penanganan Covid-19 terkini, pada Senin (28/6/2021), kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 2.135.998 orang.

Hal itu diketahui setelah adanya penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 20.694 orang pada Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com