Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Efektivitas Vaksin Covid-19 Masih Tinggi, Termasuk Melindungi dari Varian Delta

Kompas.com - 16/06/2021, 05:43 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa vaksin virus corona yang kini dimiliki Indonesia mempunyai efektivitas tinggi.

Vaksin itu disebut masih efektif untuk melindungi masyarakat dari varian virus Delta yang berasal dari India atau B.1.617.2.

"Apakah vaksin yang ada di sini memiliki efektivitas yang masih tinggi atau tidak? Tentunya secara keseluruhan, sekarang masih memiliki," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/2021).

Wiku mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia melebihi 50 persen.

Baca juga: Hari Ini, 116 Warga di Atas Usia 18 Tahun Disuntik Vaksin Covid-19 di Palmerah

Namun demikian, kata dia, pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi dalam rangka mempertahankan diri. Proses mutasi itu bisa berlangsung terus menerus apabila potensi penularannya masih tetap terjadi.

Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa vaksin betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity bagi masyarakat.

"Tentunya penelitian lebih lanjut harus selalu dilakukan dimonitor agar betul-betul vaksin yang digunakan adalah memang vaksin yang efektif," ujar Wiku.

Wiku pun membenarkan bahwa varian virus B.1.617.2 kini cukup banyak ditemukan di berbagai daerah di Tanah Air, seperti Kudus dan Bangkalan.

Namun, ia menyebut, proses whole genome sequencing atau surveilans untuk mengetahui sebaran varian virus belum dapat dilakukan di seluruh wilayah nusantara.

Hal ini karena proses whole genome sequencing memerlukan sampel pasien Covid-19 dalam jumlah besar.

"Suatu saat nanti dengan jumlah yang lebih banyak kita akan tahu atau bisa menelusuri dari mana virus itu berasal, mulai dari masuk sampai ke dalam suatu tempat tertentu. Itu perlu penelitian lebih lanjut," kata Wiku.

"Pada saat ini kita belum bisa menjelaskan tentang itu karena prosesnya masih panjang," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, varian baru virus corona dari India banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.

Baca juga: Kesulitan Kejar Target Vaksinasi, Pemkot Tangsel Minta Pusat Perbanyak Distribusi Vaksin Covid-19

Bahkan Budi mengatakan, varian itu kini mendominasi di tiga daerah tersebut.

"Kami melaporkan juga ke beliau (Presiden) kenapa ini penting karena beberapa daerah seperti Kudus kemudian DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B.1617.2 atau juga varian dari India mendominasi," kata Budi dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/6/2021).

Budi menuturkan, penularan dari varian mutasi ganda India itu terjadi lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com