Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Stok Vaksin Covid-19 Terbatas, Tak Semua Orang Dapat Duluan

Kompas.com - 25/03/2021, 13:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat bersabar untuk menunggu giliran vaksinasi Covid-19.

Budi mengatakan, stok vaksin Covid-19 pada 6 bulan pertama memang terbatas. Namun, mulai bulan Juli 2021, stok vaksin Covid-19 akan bertambah banyak.

"Karena vaksinnya masih terbatas, enggak semua orang dapat duluan," kata Budi dalam peresmian Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI yang disiarkan akun resmi Instagram RS UI, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Menkes: Tidak Bisa Pilih-pilih Vaksin Covid-19, karena Itu Rebutan Seluruh Dunia

Budi menceritakan, dirinya sering menerima telepon dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, beberapa Menteri hingga Kepala Daerah terkait giliran pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Ia mengatakan, selalu menjelaskan kepada para pejabat negara tersebut bahwa vaksinasi Covid-19 harus didahului dari kelompok yang paling berisiko terpapar Covid-19 yaitu tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia.

"Jawaban saya simple, ini enggak tergantung warna partainya, ini enggak tergantung berapa besar dia bayar pajak, tapi grup pertama adalah orang yang berisiko paling tinggi yaitu tenaga kesehatan, lansia usia 60 tahun ke atas," ujarnya.

Baca juga: Menkes: Kalau Testing Covid-19 di Atas 40.000 Per Hari, Saya Nyaman

Budi mengatakan, lansia menjadi kelompok prioritas menerima vaksin Covid-19 karena apabila terpapar Covid-19 risiko kematian sangat tinggi.

Untuk itu, ia meminta, setiap anggota keluarga membantu anggota keluarga yang lansia dalam menjalani vaksinasi.

"Jadi tolong dibantu orang tua kita, kakek kita, nenek kita, mertua kita, dan mereka orang yang lebih lemah," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, antibodi di dalam tubuh terbentuk dengan sempurna setelah 28 hari disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com