Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Majene, Mensos Risma: Bantuan Tenaga Medis Beroperasi di 2 Rumah Sakit

Kompas.com - 16/01/2021, 11:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, bantuan tenaga kesehatan sudah tiba di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Ia mengatakan, tenaga medis akan menangani korban gempa di dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Bhayangkara dan rumah sakit regional.

"Pagi ini mereka akan datang guna membantu pengobatan," kata Risma dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021).

Risma juga meminta warga di Sulawesi Barat untuk menghindari tepi pantai karena dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa susulan masih akan terjadi di Kabupaten Majene dan sekitarnya.

Baca juga: Antisipasi Gempa Susulan, Mensos Risma Minta Warga Hindari Tepi Pantai di Sulbar

"Nah permasalahannya adalah gempa susulan itu apakah besar atau tidak dan bisa menimbulkan tsunami itu yang belum bisa diprediksi, karena itu saya himbau warga hindari pantai," ujarnya.

Lebih lanjut, Risma mengaku ikut merasakan gempa susulan saat meninjau fasilitas bandara guna memastikan angkutan logistik bantuan tidak terganggu.

"Ini kita masih rasakan gempa susulan dan menghindari bangunan," pungkasnya.

Distribusi logistik ke Mamuju terhambat

Proses distribusi bantuan logistik melalui jalur darat menuju lokasi bencana di Mamuju, Sulawesi Barat dilaporkan terhambat akibat longsor di sejumlah titik.

Tidak hanya itu, 43 orang tim terpadu yang terdiri dari Kemensos, BNPB, Kemenkes, Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang masuk melalui bandara Hasannudin Makasar dan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat telah tiba di kota Polowali Mandar, tetapi belum bisa sampai ke kota Mamuju.

Baca juga: Cerita Risma Sering Marah dan Darah Tinggi sejak Jadi Mensos

Menurut salah satu Tim dari Kemensos, Alek Triyono, hujan deras sering terjadi di Sulawesi Barat menyebabkan perjalanan tim terhambat.

Namun, pada akhirnya bantuan logistik tersebut disalurkan melalui helikopter milik BNPB ke Mamuju.

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.

BMKG menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Gempa Majene Kembali Terjadi, BMKG Ungkap Sudah 32 Kali Susulan

Gempa di Majene memporak-porandakan banyak bangunan, termasuk kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rumah Sakit Mitra Mankarra, dan banyak bangunan lainnya. Gempa tersebut juga berdampak ke Mamuju.

Kemudian, pada Sabtu pukul 06.32 WIB, gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi di Majene.

Gempa ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com