Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: Vaksinasi Covid-19 Bagian dari Menjalankan Ajaran Agama

Kompas.com - 13/01/2021, 07:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.comMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan vaksinasi Covid-19 merupakan bagian dari menjalankan ajaran agama.

Ia mengatakan setiap ajaran agama mengharuskan umatnya untuk saling melindungi. Karena itu vaksinasi yang bertujuan untuk saling melindungi antara masyarakat yang satu dengan yang lain agar tak tertular Covid-19 tentunya juga merupakan bagian dari ajaran agama.

“Semua agama tanpa terkecuali mengajarkan kita untuk saling melindungi satu di antara yang lain, dan vaksinasi ini bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Kontan, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Menag Minta Umat Beragama Tak Ragu Ikuti Vaksinasi Covid-19

Ia menyatakan program vaksinasi Covid-19 merupakan upaya pemerintah melindungi warganya dari penularan Covid-19.

Untuk itu, Yaqut menilai sudah selayaknya masyarakat membantu pemerintah dengan mengikuti program vaksinasi Covid-19 untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Terlebih, vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan, khususnya buatan SInovac, sudah mendaoat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah memberikan lampu hijau dengan mengeluarkan izin edar darurat terhadap vaksin buatan Sinovac.

Adapun BPOM telah merilis tingkat efikasi (keampuhan) vaksin buatan SInovac tersebut yakni sebesar 65,3 persen.

Baca juga: MUI Terbitkan Fatwa, 3 Vaksin Covid-19 dari Sinovac dan Biofarma Halal

“Artinya, vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten,” ujar Yaqut.

Sementara itu program vaksinasi Covid-19 akan dimulai dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Untuk membangun kepercayaan masyarakat, Presiden Jokowi pun akan menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19. Jokowi akan disuntik vaksin Covid-19 bersama sejumlah pejabat dan tenag akesehatan.

Vaksinasi tahap pertama diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi tertular Covid-19 sebagai garda terdepan dalam pelayanan terhadap pasien Covid-19.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com