Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Indonesia Butuh Inovasi di Bidang Kesehatan untuk Atasi Wabah

Kompas.com - 19/08/2020, 16:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia membutuhkan inovasi yang cepat dan nyata di bidang kesehatan untuk dapat mengakhiri pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin saat menjadi keynote speech dalam Forum Cendekia Kelas Dunia Tahun 2020 secara virtual, Rabu (19/8/2020).

"Kita perlu inovasi yang cepat dan nyata dalam bidang kesehatan agar dapat membantu mengatasi pandemi ini," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Adaptasi New Normal Bukan Berarti Wabah Sudah Lewat

Ia mengatakan, penanganan sistematis, evidence-based dan ilmiah sangat diperlukan oleh pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, ia pun berharap para anggota Forum Cendekia Kelas Dunia dapat menempatkan riset dan inovasi dalam bidang kesehatan sebagai prioritas.

Tujuannya untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum terlihat akan berakhir.

Inovasi tersebut juga dibutuhkan agar bangsa Indonesia bisa bertahan selama pandemi Covid-19 dan sesudahnya.

"Bila kita ingin bertahan dan berkelanjutan, terutama selama masa pandemi Covid-19 dan apalagi sesudahnya, kita harus siap dengan perubahan mendasar dan berinovasi," kata dia.

Baca juga: HUT ke-75 RI, Maruf Amin Minta Masyarakat Yakin Pandemi Covid-19 Segera Berlalu

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, inovasi merupakan kunci bagi bangsa Indonesia untuk bertahan dalam situasi saat ini.

Oleh karena itu, kolaborasi riset dan pendidikan untuk menciptakan inovasi pun dinilainya menjadi semakin diperlukan.

"Inovasi Covid-19 juga sangat dibutuhkan. Dunia sekarang berkejaran menemukan vaksin dan obat untuk menanggulanginya. Kita bersyukur berbagai lembaga di Tanah Air ikut aktif dalam mengembangkan vaksin dan obat Covid-19 ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com