Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobby Umumkan Kelahiran Cucu Keempat Jokowi

Kompas.com - 04/08/2020, 20:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, mengumumkan kelahiran putranya sekaligus cucu keempat Presiden Joko Widodo.

Kabar bahagia itu disampaikan Bobby lewat kanal youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/8/2020). Putra keduanya lahir di RS YPK Mandiri, Jakarta, Senin (3/8/2020).

"Alhamdulillah saya dan keluarga mengucapkan pada Allah, pada 3 Agustus 2020 pukul 20.21 WIB, istri saya melahirkan anak kami yang kedua dengan jenis kelamin laki laki," kata suami Kahiyang Ayu itu.

Baca juga: Lucunya Cucu Jokowi di Tengah Tamu Istana...

Ia menambahkan, putranya lahir dengan berat badan 3,4 kilogram dan tinggi 49,5 centimeter. Proses kelahiran berlangsung secara caesar.

Bobby mengatakan proses kelahiran melalui operasi caesar lantaran pertimbangan medis dari tim dokter.

Baca juga: Cucu Jokowi Ini Rayakan Ultah Pertama


"Proses kelahriannya caesar dengan ada pertimbangan medis yang disampaikan tim dokter," ujar Bobby.

"Saya berterima kasih kepada tim dokter dan seluruh saudara serta teman yang mendoakan. Terima kasih khususnya kepada tim dokter di RS YPK Mandiri, Prof. Endi dan dr. Rina sebagai dokter anak," lanjut dia.

Adapun, Jokowi sudah memiliki dua cucu dari putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yaitu Jan Ethes Sri Narendra dan La Lembah Manah.

Sedangkan, Kahiyang Ayu dan Bobby sebelumnya sudah memiliki putri, yakni Sedah Mirah Nasution.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com