Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pandemi Peran Orangtua Bertambah Jadi Guru, Aktivitas Anak Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 26/07/2020, 18:33 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Psikolog anak dari TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima mengatakan, pentingnya perasaan bahagia bagi seorang anak. 

Menurut Saskhya, selain menjaga fisik tetap bugar, perasaan bahagia juga dapat menunjang peningkatan sistem imun dan perkembangan otak anak.

"Situasi PSBB seperti sekarang, bahagia selain bisa meningkatkan imunitas, tapi juga perkembangan otak anak. Jadi anak bisa belajar, bisa bertumbuh, salah satu syaratnya, kalau anak usia dini dia harus bahagia," kata Saskhya Aulia Prima dalam diskusi di Graha BNPB, Minggu (26/7/2020).

Baca juga: Antisipasi Covid-19, Orangtua Harus Perhatikan Ini agar Imunitas Anak Terjaga

Kemudian, kata dia, seorang anak juga mengalami perkembangan emosi dan sosial.

Oleh karena itu, selama masa pandemi ini, orangtua memiliki tantangan untuk memastikan pertumbuhan anak tetap berjalan optimal.

Sebab, anak yang sudah usia sekolah tetapi harus menjalaninya tugasnya dari rumah.

"Pada saat anak belajar di rumah, akhirnya orangtuanya punya tambahan peran baru, yang tadinya mungkin hanya sebagai orangtua, kemudian sebagai pekerja, tiba-tiba jadi guru," kata dia.

Oleh karena itu, anak merasakan situasi yang berbeda ketika diajarkan oleh orangtua.

Baca juga: Hari Anak Nasional, Yurianto: Pastikan Anak Aman dari Penularan Covid-19

Hal ini yang kemudian memerlukan perhatian khusus bagi orangtua dalam menjalankan peran baru tersebut. Sebab, interaksi anak dengan teman-temannya tidak dirasakan ketika belajar dari rumah.

"Kalau sekolah kan sudah punya rencana pembelajaran. Tapi interaksi yang kadang-kadang kurang, membuat bahagia atau membuat anak kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu juga kalau di rumah motivasi anak belajar jadi beda," ucap Saskhya.

Ia menyarankan, bagi anak sebaiknya proses belajar lebih banyak dilakukan melalui aktivitas fisik secara langsung, daripada melalui virtual.

"Anak usia dini butuh gerak fisik aktif 3-4 jam. Tapi sekarang lebih banyak di layar, aktivitas fisik terbatas. Jadi pengaruh ke tumbuh kembang tentu ada," ujar Saskhya.

Baca juga: Anak-anak, Ini Pesan Presiden Jokowi agar Terhindar dari Virus Corona...

Dalam situasi ini, Saskhya mengingatkan orangtua harus lebih berusaha mencarikan kegiatan fisik untuk dilakukan bersama anak.

"Memang untuk sosialisasi sendiri ini lebih menyenangkan atau lebih bertumbuh kembang ketika dia (anak) ketemu teman-teman sebaya berinteraksi langsung," tutur Saskhya.

Selain itu, kata dia, dengan mengimbangi asupan nutrisi bergizi yang seimbang dan memastikan anak beristirahat cukup, pertumbuhan anak tidak akan terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com