Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Bertambah 1.882, Kini Ada 91.751 Kasus Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 22/07/2020, 16:25 WIB
Devina Halim,
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Covid-19 mengungkap data yang memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat.

Hal ini menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Data yang dihimpun hingga Rabu (22/7/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa ada 1.882 kasus baru Covid-19 dalam 24 terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total ada 91.751 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Data Kemenkes Perlihatkan Kasus Covid-19 Indonesia Kini Lewati 90.000

Adapun 1.882 kasus baru ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan 25.302 spesimen dari 11.782 orang dalam sehari.

Dengan catatan, satu orang bisa diambil spesimennya lebih dari satu kali.

Pemerintah secara total sudah melakukan pemeriksaan 1.283.109 spesimen dari 749.626 orang yang diambil sampelnya.

Data persebaran

Pemerintah telah mengonfirmasi sejak 10 April 2020 bahwa 34 provinsi atau semua provinsi sudah terpapar penularan virus corona.

Secara khusus, kini sudah ada 469 kabupaten/kota yang mencatatkan kasus Covid-19, dari total 514 kabupaten/kota dari Aceh hingga Papua.

Baca juga: Data Harian Covid-19 Tak Lagi Diumumkan dalam Konpers, IAKMI: Komunikasi Krisis Harusnya Ditingkatkan


Namun, tercatat ada lima provinsi dengan kasus baru terbanyak pada periode ini. Mereka adalah:

1. DKI Jakarta dengan 392 kasus baru

2. Jawa Tengah dengan 319 kasus baru

3. Jawa Timur dengan 265 kasus baru

4. Sumatera Utara dengan 169 kasus baru

5. Sulawesi Selatan dengan 150 kasus baru

Baca juga data kemarin: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 89.869, Penambahan Tertinggi di DKI

Halaman:


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com