Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Sekolah Militer Dinilai Perlu Terapkan Kurikulum Jarak Jauh

Kompas.com - 12/07/2020, 08:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menilai, pemerintah dan pimpinan sekolah militer perlu mengambil langkah taktis menyiapkan kurikulum pembelajaran jarak jauh dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut dia, meluasnya penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), sehingga mengakibatkan sekolah militer itu menjadi klaster baru penularan virus corona harus mendapatkan perhatian lebih.

"Prihatin dengan adanya klaster Secapa ini. Harus menjadi evaluasi pemerintah dan pengelola Secapa," kata Kurniasih dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/7/2020).

Pembelajaran jarak jauh, imbuh dia, dapat menjadi opsi yang diambil guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan Secapa AD maupun sekolah sejenis.

Baca juga: Catatan KSAD soal Klaster Covid-19 di Secapa AD dan Pusdikpom Bandung

Namun, bila hal itu tidak memungkinkan dilaksanakan, maka harus dapat dipastikan bahwa seluruh siswa, pengajar dan juga staf yang bekerja di lingkungan sekolah militer terbebas dari Covid-19.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan disediakannya peralatan swab test PCR untuk mengecek kondisi seluruh orang yang beraktivitas di dalamnya.

Pada saat yang sama, ia menambahkan, penerapan protokol kesehatan secara ketat harus diberlakukan.

"Dan satu hal lagi, jumlah orang yang beraktifitas dan tinggal di lingkungan Secapa harus memenuhi jumlahnya sesuai protokol kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, 1.280 orang di lingkungan Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 991 orang di antaranya adalah perwira siswa, 289 staf dan anggota keluarga Secapa AD.

Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, penemuan kasus positif Covid-19 di lingkungan Secapa AD secara tidak sengaja.

"Jadi tepatnya dua pekan lalu adalah laporan pertama dari komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat kepada saya hari Sabtu juga. Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya. Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira. Rumah Sakit Dustira itu adalah rumah sakit Angkatan Darat terbesar di Jabar, ada di kota ini," ujar Andika saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Perwira Siswa Secapa AD Periksa Bisul dan Tulang Belakang, Rupanya Positif Covid-19, Terbongkar 1.280 Orang Terinfeksi Corona

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka diswab dan positif," kata Andika menambahkan.

Hari itu juga, Andika mengirimkan alat rapid test dari Jakarta agar seluruh siswa Secapa AD diperiksa.

Saat itu rapid test yang dikirim berjumlah 1.250 karena jumlah siswa Secapa ada 1.198.

Namun, karena pertimbangan di Secapa juga ada para pelatih yang setiap hari berinteraksi dengan para siwa, maka diputuskan mengirim 1.400 alat rapid test.

Setelah siswa dan staf anggota pelatih di Secapa AD mengikuti rapid test, hasilnya ada sekitar 187 orang yang reaktif.

"Dari situ kita ingin yakinkan, kita lakukan swab. Saya kirim VTM kepada Kakesdam. VTM itu adalah alat untuk swab. Nah, saya kirim kemudian dilakukan swab, dilakukan tes di laboratorium PCR dari situlah akhirnya ditemukan," ujar dia.

Saat itu 30 orang positif langsung dirawat di rumah sakit. Mereka masuk dalam kategori ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com