Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi, Yurianto: Kebiasaan Normal Baru Harus Diterapkan

Kompas.com - 09/06/2020, 17:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus mengikuti sejumlah kebiasaan normal yang baru saat memasuki masa kenormalan baru (new normal).

Sebab, penularan Covid-19 masih terjadi, bahkan mengalami penambahan kasus tertinggi sejak 2 Maret.

"Inilah gambaran yang kita dapatkan hari ini. Ini menggambarkan bahwa memang kebiasaan (normal) baru harus kita terapkan. Karena ini adalah gambaran penularannya masih terjadi," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (9/6/2020) sore.

Baca juga: Sebaran 510 Pasien Sembuh dari Covid-19, Terbanyak di DKI Jakarta

Kebiasaan normal yang baru meliputi rajin memakai masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak dalam kontak sosial, tidak berkerumun dan menciptakan kerumunan, menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta cukup asupan gizi dan istirahat.

Yuri mengatakan, saat ini di tengah masyarakat masih ada sumber penularan Covid-19, terutama dengan adanya orang yang positif terjangkit Covid-19 tetapi tanpa gejala.

"Ini yang jadi sumber penularan, lalu masih ada perilaku masyarakat yang menyebabkan dia rentan tertular. Inilah catatan kita yang harus kita perbaiki segera," kata Yuri.

Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi Covid-19 dalam sehari berdasarkan data yang diumumkan pada Selasa sore.

Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada penambahan 1.043 pasien positif Covid-19.

Angka ini merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan, total ada 33.076 kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 1.043 orang sehingga menjadi 33.076 orang," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Selasa sore.

Baca juga: Sebaran 1.043 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

Penambahan 1.043 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 16.181 spesimen.

Tambahan kasus tertinggi sebelumnya yakni 993 kasus, pada tanggal 6 Juni 2020. Saat itu, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 30.154

Yurianto juga mengumumkan penambahan jumlah pasien yang sembuh dalam 24 jam terakhir, yakni 510 orang.

Maka, total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 11.414 orang.

Kemudian, kasus kematian bertambah 40. sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 1.923 orang.

Baca juga: Pertahankan Status Zona Bebas Covid-19, Orang yang Melintas ke Mamasa Wajib Rapid Test

Adapun kasus Covid-19 hingga saat ini ini tersebar di 422 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat hingga saat ini ada 38.394 orang, sementara itu pasien dalam pengawasan (PDP) sampai saat ini tercatat sebanyak 14.108 orang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com