Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I Minta TNI Investigasi Total Terkait Jatuhnya Helikopter MI-17

Kompas.com - 08/06/2020, 08:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahari meminta Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan investigasi secara menyusul atas jatuhnya helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA 5141 di Kendal, Sabtu (6/6/2020).

Sebab, menurut Kharis, kecelakaan helikopter dengan jenis MI-17 sudah dua kali terjadi setelah sebelumnya di Papua pada 2019 yang lalu.

"Bulan Juli 2019 Helikopter MI-17 Milik TNI AD juga jatuh di Papua dan kemarin di Kendal Jawa Tengah ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius, karena TNI kita banyak pakai Heli jenis ini," kata Kharis dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Kondisi Prajurit TNI AD Penumpang Helikopter Mi-17 yang Selamat

Kharis mengatakan, helikopter MI-17 merupakan buatan Rusia dan paling sering digunakan TNI Angkatan Darat untuk melakukan latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan.

Oleh karenanya, ia meminta Panglima TNI untuk menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatan helikopter dan Alutsista lainnya.

"Saya mohon kepada Panglima TNI mengingat rentan dan pentingnya Alutsista TNI agar menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatan Alutsista jangan sampai ada yang kurang sedikitpun dan semoga tidak ada kecelakaan lagi ke depan" ujarnya.

Baca juga: Kecelakaan Helikopter MI-17 TNI AD di Kendal, Jatuh Saat Lakukan Tactical Manuver

Lebih lanjut, Kharis menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan helikopter MI-17 yang mengangkut sembilan personel TNI tersebut.

"Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga prajurit yang gugur dan terluka, Helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira dan itu merupakan tugas negara," ucapnya

"Semoga Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan," pungkasnya.

Baca juga: Senjata yang Digunakan Tembaki 3 Truk BUMN di Papua Diduga Milik TNI Dibawa Heli MI-17 yang Jatuh

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, helikopter MI-17 tengah melaksanakan misi latihan di Pusat Pendidikan Penerbang AD sebelum kecelakaan.

Helikopter milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141 itu jatuh di Kaliwungu, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020).

"Sekitar jam 13.40 (WIB) siang tadi, Helikopter MI-17 ini jatuh di Kaliwungu, Kec. Kendal, Jawa Tengah," ujar Nefra kepada Kompas.com, Sabtu.

"Helikopter sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1," tutur dia.

Baca juga: Senjata TNI Korban Helikopter MI-17 Belum Ditemukan, Polda Papua Minta Masyarakat Tak Sepelekan Imbauan

Menurut Nefra, helikopter dinyatakan dalam kondisi baik sebelum terbang, karena saat dilaksanakan Pre-flight Check tidak ditemukan hal-hal menonjol.

Selain itu, misi latihan terbang endurance pertama juga berjalan dengan aman.

"Sekitar jam 12.35 siang, helikopter ini melaksanakan misi latihan terbang endurance kedua dengan materi terbang tactical manuver," ucap Nefra.

Setelah jatuh, Helikopter MI-17 terbakar dan menyebabkan empat orang kru meninggal dunia.

Sementara, lima kru lainnya luka-luka. Nefra mengatakan, korban luka-luka saat ini sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com