Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 7 Juni, 31.186 Orang Positif Covid-19 di Indonesia, 80 Persen Tanpa Gejala

Kompas.com - 08/06/2020, 06:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 31.186 orang pada Minggu (7/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 672 orang yang tersebar di 24 provinsi.

"Didapatkan kasus konfirmasi positif (Covid-19) naik 672 sehingga (jumlah akumulasinya) menjadi 31.186 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (7/6/2020).

Dari 24 provinsi yang melaporkan kasus penambahannya, jumlah penambahan tertinggi terdapat di DKI Jakarta sebanyak 163 kasus.

Baca juga: Gugus Tugas: Kita Tak Boleh Terpapar Covid-19, Juga Tak Boleh Terkapar PHK

Beberapa daerah lain juga melaporkan penambahan kasus positifnya.

Antara lain Jawa Timur penambahan 113 kasus baru, Sulawesi Selatan 64 kasus baru dan Papua 59 kasus baru.

Namun, ada pula provinsi yang menunjukkan tidak adanya kasus baru.

"Dari keseluruhan provinsi, sudah ada 21 provinsi yang melaporkan kasus kurang dari 10. Bahkan delapan di antaranya tidak ada kasus sama sekali," kata dia.

Contoh daerah yang tidak melaporkan penambahan kasus Covid-19, antara lain Kalimantan Tengah.

Baca juga: Beda Kebijakan Ganjil Genap Pemprov DKI selama Pandemi Covid-19, Dulu Dihapus, Kini Akan Berlaku bagi Mobil-Motor

Daerah tersebut bahkan melaporkan adanya 11 kasus sembuh.

Ada pula 10 provinsi yang kenaikan kasusnya di bawah lima. Contohnya, Sulawesi Tenggara yang melaporkan dua kasus positif dan 10 kasus sembuh.

Pasien Sembuh Tertinggi

Pada Minggu (7/6/2020) pukul 12.00 WIB, pemerintah juga mencatat jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia sebanyak 10.498 orang.

Berdasarkan data pemerintah, terdapat 591 pasien sembuh dalam 24 jam terakhir.

“Hari ini kasus sembuh naik 591 orang sehingga totalnya menjadi 10.498 orang,” kata Yuri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com