Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yurianto: Masih Banyak Penggunaan Masker dengan Cara Tidak Benar

Kompas.com - 20/05/2020, 22:46 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, masih ada sejumlah pihak yang menggunakan masker secara kurang tepat.

“Pakai masker dengan benar karena kami masih melihat banyak sekali masker digunakan dengan cara yang tidak benar, hanya ditutup mulutnya saja, hidungnya tidak,” kata Yuri melalui siaran langsung di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Ratusan Warga Karawang Tak Pakai Masker, Pelanggar PSBB Masih Tinggi

Ia mengingatkan masyarakat agar selalu memakai masker apabila terpaksa ke luar rumah.

Protokol kesehatan lainnya yang diharapkan menjadi kebiasaan baru di masyarakat adalah rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir setidaknya 20 detik.

Yuri juga mewanti-wanti masyarakat agar menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Pengendara Motor Tanpa Masker Dihukum Sapu Jalan Jalan Raya Bogor

“Kerumunan ini terjadi akibat ketidakpahaman atau ketidakpedulian untuk menjaga jarak,” tutur dia.

Protokol kesehatan tersebut kembali diingatkan sebab rantai penularan Covid-19 masih terus terjadi.

Hal itu disinggung Yuri saat mengumumkan data mengenai jumlah orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP) terkait Covid-19.

Menurutnya, hal itu menggambarkan bahwa masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

“Rantai penularan di luar masih berlangsung, oleh karena itu kalau kita perhatikan pada kasus ODP yang sekarang kita pantau masih ada 44.703 orang, kasus PDP yang kita pantau 11.705 orang,” tuturnya.

Baca juga: Tips Memilih Masker Motor yang Aman saat Pandemi Corona

Hingga Rabu pukul 12.00 WIB, pemerintah mencatat terdapat 19.189 kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 693 pasien positif dalam 24 jam.

Sementara itu, total pasien sembuh sebanyak 4.575 orang dengan peningkatan 108 orang dibanding data pada Selasa (19/5/2020). Lalu, pasien meninggal bertambah 21 orang sehingga jumlahnya menjadi 1.242 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com