Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas Minta Publik Tak Bandingkan Penanganan Covid-19 di RI dan Negara Lain

Kompas.com - 05/05/2020, 11:59 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penanganan Covid-19, khususnya tes pemeriksaan, di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lain.

Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di dunia. 

"Mungkin Indonesia ini kan negara keempat terbesar populasinya di dunia," kata Wiku dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: WNI di Iran Jalani Tes Covid-19

"Jadi tidak bisa serta-merta dibandingkan dengan negara lainnya yang mungkin juga secara ekonomi lebih tinggi dengan penduduknya yang lebih rendah," sambung dia.

Wiku menegaskan, saat ini pemerintah Indonesia tengah berusaha memperkuat pemeriksaan Covid-19 di laboratorium seluruh provinsi.

Sehingga, pemeriksaan Covid-19 bisa dilakukan lebih masif sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Kita berusaha keras untuk memperkuat seluruh lininya sehingga kita menginginkan di setiap provinsi itu harus ada laboratorium. Dan kita sedang mempersiapkan itu," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga terus mendata sumber daya manusia cadangan yang akan bekerja di laboratorium.

"Sehingga akhirnya kita juga punya backup di semua laboratorium itu, supaya bisa betul-betul coveragenya meningkat itulah komitmen kami semuanya," ucap Wiku.

Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengujian kasus Covid-19 terendah di dunia.

Menurut data Worldometer yang tulis Kompas.com pada 7 April 2020, hanya 48 orang dari setiap satu juta orang di Indonesia yang menjalani tes virus corona dengan total tes sejauh ini mencapai 13.186 pengujian.

Dengan jumlah tes sebanyak itu menjadikan Indonesia sebagai negara yang terendah kelima di antara negara-negara dengan populasi penduduk 50 juta lebih.

Indonesia sebagai negara dengan populasi terpadat keempat di dunia, hanya lebih baik dari Ethiopia (16 orang per 1 juta penduduk), Myanmar (23 orang per 1 juta penduduk), Nigeria (24 orang per 1 juta penduduk), dan Bangladesh (26 orang per 1 juta penduduk).

Baca juga: Tunjangan PNS DKI Akan Dipotong 50 Persen karena Wabah Covid-19

Apabila dibandingkan dengan negara tetangga, jumlah tes virus corona di Indonesia terpaut sangat jauh.

Sejauh ini, Malaysia telah melakukan 1.717 tes per satu juta orang, Singapura 11.110 tes per satu juta orang, Brunei Darussalam 20.218 tes per satu juta orang, dan Thailand 359 tes per satu juta orang.

Secara keseluruhan, Indonesia menempati peringkat terendah ke-12 negara dengan jumlah tes di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com