Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebaran 11.587 Kasus Covid-19 Indonesia, Jakarta Ada 4.539

Kompas.com - 05/05/2020, 04:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali memperbarui data kasus Covid-19 di Indonesia, Senin (4/5/2020).

Informasi tersebut disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin sore.

Yuri mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Senin, ada penambahan 395 kasus baru Covid-19.

"Dengan demikian, total ada 11.587 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini, " ujar Yuri.

Baca juga: UPDATE: Tambah 395, Total Ada 11.587 Kasus Covid-19 di Indonesia

Dari data yang dipaparkannya, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 16 provinsi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Sementara itu, kasus penularan Covid-19 hingga saat ini terjadi 331 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Merujuk pada data pemerintah itu, kasus penularan Covid-19 terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 4.539 kasus.

Kemudian disusul Jawa Barat (1.252 kasus), Jawa Timur (1.124 kasus), Jawa Tengah (798 kasus), dan Banten (446 kasus).

Yuri melanjutkan, pemerintah juga mencatat ada penambahan 78 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Dengan demikian, total pasien sembuh ada 1.954 orang," tutur Yuri.

Baca juga: 1.954 Pasien Sembuh dari Covid-19, Terbanyak di Lima Provinsi Ini

Kemudian, Yuri menyatakan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada penambahan 19 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.

"Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia menjadi 864 orang," ujar Yuri

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di 34 provinsi berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga 4 Mei 2020:

1. Aceh: total 12 kasus

2. Bali: tambah 9 kasus, total 271 kasus

3. Banten: tambah 14 kasus, total 446 kasus

4. Bangka Belitung: total 20 kasus

5. Bengkulu: total 12 kasus

6. DIY: total 115 kasus

7. DKI Jakarta: tambah 79 kasus, total 4.539 kasus

8. Jambi: total 38 kasus

9. Jawa Barat: tambah 193 kasus, total 1.252 kasus

10. Jawa Tengah: tambah 22 kasus, total 798 kasus

11. Jawa Timur: tambah 7 kasus, total 1.124 kasus

12. Kalimantan Barat: tambah 3 kasus, total 73 kasus

13. Kalimantan Timur: tambah 5 kasus, total 167 kasus

14. Kalimantan Tengah: tambah 23 kasus, total 183 kasus

15. Kalimantan Selatan: tambah 3 kasus, total 198 kasus

16. Kalimantan Utara: tambah 8 kasus, total 130 kasus

17. Kepulauan Riau: total 92 kasus

18. NTB: total 269 kasus

19. Sumatera Selatan: total 185 kasus

20. Sumatera Barat: total 203 kasus

21. Sulawesi Utara: total 45 kasus

22. Sumatera Utara: tambah 6 kasus, total 129 kasus

23. Sulawesi Tenggara: total 64 kasus

24. Sulawesi Selatan: tambah 6 kasus, total 607 kasus

25. Sulawesi Tengah: total 59 kasus

26. Lampung: tambah 4 kasus baru, total 54 kasus

27. Riau: tambah 5 kasus, total 58 kasus

28. Maluku Utara: total 50 kasus

29. Maluku: total 23 kasus

30. Papua Barat: total 43 kasus

31. Papua: 240 kasus

32. Sulawesi Barat: 44 kasus

33. NTT: 10 kasus

34. Gorontalo: total 15 kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com