Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASIONAL SEPEKAN: Respons WHO atas Covid-19 di RI hingga Menhub Positif Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 05:45 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 menjadi tema yang paling menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang pekan lalu.

Sejak 8 hingga 15 Maret 2020, terdapat sejumlah berita mengenai virus corona yang menjadi artikel terpopuler di desk Nasional Kompas.com.

Antara lain, terkait tanggapan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengenai penanganan Indonesia terhadap penyakit Covid-19.

WHO memberi sejumlah catatan dengan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo.

Pasien pertama yang meninggal akibat Covid-19 juga menjadi salah satu artikel terpopuler pekan lalu. Seperti apa? Berikut paparannya:

1. WHO Surati Jokowi

WHO telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk melakukan sejumlah langkah dalam penanganan penyebaran Covid-19.

Surat itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Thedros Adhanom dan dikirimkan kepada Jokowi pada 10 Maret 2020.

Dalam surat itu, WNO mengapresiasi upaya Pemerintah RI dalam menangani wabah virus corona. Akan tetapi, WHO mengingatkan Indonesia agar memiliki langkah yang terukur untuk menekan korban jiwa.

Dengan demikian, WHO merekomendasikan sejumlah langkah, salah satunya adalah mendeklarasikan darurat nasional.

"Tingkatkan mekanisme respons darurat, termasuk mendeklarasikan darurat nasional," tulis Thedros dalam suratnya.

Seperti apa lagi rekomendasi WHO lainnya? Baca selengkapnya: Surati Jokowi, WHO Minta RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona

Ilustrasi virus corona atau covid-19SHUTTERSTOCK Ilustrasi virus corona atau covid-19
2. Pasien Covid-19 meninggal

Covid-19 memperlihatkan bukti bahwa penyakit yang disebabkan virus corona ini mengancam keselamatan jiwa, sehingga harus disikapi secara serius oleh masyarakat di Tanah Air.

Kabar duka muncul saat pemerintah mengumumkan adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada 11 Maret 2020.

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, pasien meninggal setelah mengidap Covid-19 adalah pasien kasus 25.

Diketahui bahwa dia merupakan perempuan, warga negara asing, dan berusia 53 tahun.

Menurut Yuri, pasien tersebut masuk ke rumah sakit dalam keadaan sakit berat.

Sebelum dinyatakan positif corona, ada penyakit yang mendahului, seperti diabetes, hipertensi, dan paru obstruksi menahun.

Seperti apa selengkapnya? Baca: BREAKING NEWS: Satu Pasien Corona di Indonesia Meninggal Dunia

Menhub Budi Karya di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI Menhub Budi Karya di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
3. Menhub positif Covid-19

Pengumuman mengejutkan disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang menyebutkan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengidap Covid-19.

Pada Sabtu (14/3/2020), Pratikno menyampaikan kabar bahwa saat ini Budi Karya Sumadi sedang menjalani perawatan setelah positif terpapar virus corona.

Budi Karya Sumadi disebut sebagai pasien ke-76 yang mengidap Covid-19 di Tanah Air.

Adapun, Pratikno menjelaskan bahwa pengumuman ini disampaikan atas izin keluarga.

Pertimbangan lain adalah Budi Karya Sumadi merupakan pejabat publik, sehingga informasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat.

Selengkapnya, baca: BREAKING NEWS: Menhub Budi Karya Sumadi Positif Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com