Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Banten Umumkan 2 Positif Covid-19, Jubir Pemerintah Mengaku Tak Tahu

Kompas.com - 12/03/2020, 21:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengaku belum memperoleh data terkait dua orang yang diumumkan mengidap Covid-19 oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Saya tidak dengar, Gubernur Banten dapat dari mana itu periksanya itu. Karena kita tidak pernah menyampaikan data ini kepada gubernur. Data ini disampaikan ke dinas kesehatan untuk kemudian dilakukan tracing," ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Ia menduga, data yang disampaikan Gubernur Banten merupakan data pasien yang sedang dirawat di Jakarta tetapi berdomisili di Banten.

Baca juga: Warga Banten yang Positif Corona Bertambah Jadi 4 Orang

Ia memastikan, tak pernah memberikan data selain kepada dinas kesehatan pemerintah daerah untuk ditelusuri siapa saja yang terjalin kontak dekat dengan pasien positif Covid-19 di daerah mereka.

"Bisa saja, misalnya pasiennya ada di Jakarta tetapi ternyata dia warga Tangerang. Kan masuk Banten itu, setiap hari mondar-mandir ke sini dan keluarganya di sana. Artinya bisa saja seperti itu," ujar Yuri.

"Tetapi kita tidak pernah memberikan pada otoritas pemerintahan. Saya tidak tahu, kalau beliau mendapat data sendiri terserah," ucap dia.

Wahidin sebelumnya mengumumkan bahwa ada dua warga Banten yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Pengumuman tersebut dipublikasikan melalui video yang diunggah di media sosial Instagram dan Facebook pada Kamis (12/3/2020).

"Saya kabarkan bahwa berdasarkan laporan dari tim kesehatan Banten, bahwa ada dua orang warga Banten yang positif terkena virus corona," kata Wahidin dalam video berdurasi 1 menit 53 detik tersebut.

Baca juga: 21 Orang Dipantau dan 9 Pasien Diawasi Terkait Virus Corona, Warga Bekasi Diimbau Tidak Khawatir

Dua warga yang positif Corona tersebut, menurut Wahidin, baru saja melakukan perjalanan dari Malaysia.

Di akhir pengumuman itu, Wahidin mengatakan, sebagai Gubernur Banten dirinya berharap masyarakat tetap waspada.

"Jangan panik dan dengan menghindari pertemuan-pertemuan bersifat umum atau paling tidak menjauhi keramaian, agar kita bisa memastikan tidak tertular virus corona ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com