Wapres Harap Pondok Pesantren Jadi Pusat Ekonomi Syariah

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pondok pesantren menjadi pusat pembiayaan dan pengembangan ekonomi syariah.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat membuka rapat koordinasi Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

"Kita harapkan pondok-pondok pesantren jadi pusat pembiayaan dan pengembangan ekonomi syariah ke depan," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Toleransi dalam Pondok Pesantren di Bali yang 50 Persen Gurunya Beragama Hindu

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendirikan bank wakaf mikro di pesantren-pesantren tersebut.

Ia pun berencana memasukkan program bank wakaf mikro ini ke APBN supaya cakupan dananya lebih besar.

Tak hanya itu, corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan BUMN juga bisa ikut serta.

"Pokoknya nanti pesantren-pesantren itu menjadi pusat pembiyaan masyarakat yang syariah. Karena ingin nanti bank wakaf mikro itu bisa memberikan pembiayaan sampai 10 juta," kata dia.

Baca juga: Cerita Ketut Imaduddin Seorang Hakim yang Dirikan Pesantren Bali Bina Insani, Libur Saat Hari Besar Agama Hindu

Sementara untuk pembiayaan di atas Rp 10 juta, kata dia, bank komersial atau bank syariah bisa turut membantu.

Dengan demikian, pesantren pun akan menjadi agen bank sehingga menjadi pusat pembiayaan dari nilai satu juta hingga ratusan juta rupiah.