JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan masyarakat, terutama yang tinggal di DKI Jakarta untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap demam berdarah dengue (DBD) di tengah kepanikan akibat virus corona.
"Karena curah hujan terkadang masih cukup tinggi dan ini berpotensi DBD. Jangan nanti karena fokus pada virus corona malah lengah dengan ancaman DBD," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (5/3/2019).
Baca juga: 1.057 Warga Terserang DBD, Tim Ahli Diturunkan Meneliti Jenis Nyamuk di Sikka, NTT
Kemenkes mengingatkan warga Jakarta karena kecenderungannya muncul kasus demam berdarah di DKI setelah merebak di daerah lain.
"Apalagi akhir-akhir ini kita melihat begitu banyak kasus demam berdarah, jadi ini ada peluang," kata dia.
Ia mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk tetap waspada serta tidak hanya fokus pada penanganan virus corona yang marak belakangan ini.
"Takutnya karena fokus corona, lalu demam satu atau dua hari dan kemudian tidak menunjukkan gejala, masyarakat tidak menganggap adanya kemungkinan terjangkit demam berdarah," ujar dia.
Sebab, dalam kasus demam berdarah, fase kritisnya pada hari ketiga dan keempat yakni saat penderita merasa sudah sehat.
Padahal, terkadang itulah masa-masa masuknya pre-shock DBD.
Kasus DBD di Tanah Air telah mengakibatkan 94 orang meninggal dunia pada Januari hingga awal Maret 2020. Angka tersebut total dari 14.716 kasus secara nasional.
Baca juga: 334 Warga Gunungkidul Terjangkit DBD, 2 Meninggal Dunia
Data kematian tersebut di antaranya berada pada zona merah Nusa Tenggara Timur (NTT) 29 orang, Jawa Barat 15 orang dan Jawa Timur 11 orang.
Kemudian, pada zona kuning tujuh kasus kematian akibat DBD di Lampung, empat di Jawa Tengah, tiga di Bengkulu dan tiga di Sulawesi Tenggara.
Kemudian, masing-masing dua kasus kematian di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.
Terakhir, masing-masing satu kasus kematian di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.