Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natuna Jadi Lokasi Observasi, Pemerintah Janji Akan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat di Sana

Kompas.com - 16/02/2020, 10:29 WIB
Devina Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berjanji meningkatkan perekonomian masyarakat Natuna, Kepulauan Riau.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat acara syukuran usai pelepasan WNI dari Wuhan yang diobservasi di Natuna.

Muhadjir mengungkapkan pemerintah akan meningkatkan status bandara menjadi bandara internasional, memperpanjang landas pacu penerbangan, dan mempertebal aspal untuk mempermudah aktivitas pesawat kargo.

Baca juga: Observasi WNI Berhasil, Kemendagri Apresiasi Pemkab dan Masyarakat Natuna

"Dengan begitu, kita dapat mengekspor ikan segar atau ikan hidup dengan cepat ke pasar internasional menggunakan pesawat kargo," kata Muhadjir melalui keterangan tertulis yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (16/2/2020).

Kendati demikian, ia tidak membicarakan lebih rinci apa lagi langkah pemerintah untuk memajukan perkenomian daerah tersebut.

Di acara itu, Muhadjir juga mengungkapkan kesulitan pemerintah saat memilih lokasi observasi WNI dari China.

Namun, setelah rapat koordinasi dengan Sekretariat Negara (Setneg), pilihan pemerintah jatuh pada Natuna.

Baca juga: Menko PMK Pastikan Beasiswa Mahasiswa Indonesia yang Dikarantina Tetap Aman

Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya, pemilihan kompleks militer di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, sebagai tempat observasi merujuk pada aturan yang dikeluarkan World Health Organization (WHO).

Muhadjir pun mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah kepada seluruh warga Natuna karena tempatnya telah menjadi lokasi observasi WNI dari Wuhan.

"Masyarakat Natuna sangat welcome dan baik hati. Atas nama pemerintah saya ucapkan terima kasih," ujar dia.

Diberitakan, 238 WNI yang menjalani observasi dipulangkan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan dilanjutkan ke kampung halamannya masing-masing.

Baca juga: Menko PMK: WNI yang Sudah Diobservasi Harus Yakinkan Masyarakat Bahwa Mereka Sehat

Pemulangan WNI yang diobservasi di Natuna berlangsung dengan tiga kali keberangkatan. Mereka dibawa pesawat Boeing 737 dan Hercules milik TNI AU.

Pesawat pertama berangkat pada 13.15 WIB. Disusul dua pesawat lain setelahnya.

Pantauan Kompas.com di lapangan, sebelum dilakukannya penerbangan, terlebih dahulu dilakukan serah terima 285 orang yang diobservasi di Natuna ke pemerintah.

Adapun 285 orang tersebut terdiri atas 238 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami dari WNI), 5 anggota tim pendahulu KBRI Beijing, dan 42 orang dari tim penjemput termasuk kru pesawat dan petugas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com