Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Megawati: Banyak Negara Ingin Meniru Konsep Pancasila

Kompas.com - 09/12/2019, 18:55 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan, sejumlah negara sangat mengagumi Pancasila karena mampu menyatukan rakyat. Bahkan, beberapa negara di Afrika ingin meniru konsep Pancasila.

“Banyak negara yang mengakui kita punya ideologi yang mantap, bisa menjaga kedamaian, kasih sayang, dan toleransi meskipun keberagamannya besar,” kata Megawati.

Megawati pun mengaku bingung melihat segelintir orang yang hendak menggantikan Pancasila dengan ideologi lain seperti khilafah.

“Sudah berapa tahun khilafah hilang. Semenjak Turki menjadi republik, sudah tidak ada lagi,” kata Megawati, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Megawati Minta Pendukung Khilafah Datang ke DPR Sampaikan Aspirasi

Hal tersebut disampaikan Megawati kepada peserta kegiatan Internalisasi, Pembumian Pancasila, dan Penguatan Wawasan Kebangsaan Lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos), di Taman Makan Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).

Kegiatan tersebut diadakan karena sudah seharusnya nilai-nilai Pancasila tertanam dalam diri Warga Negara Indonesia (WNI). Sebab, Pancasila merupakan dasar yang menyatukan keberagaman.

Pada kesempatan tersebut, Megawati berpesan kepada pegawai Kemensos agar tidak terpengaruh paham-paham yang menyesatkan. Apalagi hingga mengganti ideologi bangsa dengan paham yang mengatasnamakan agama dan merugikan orang lain.

“Kalau kamu punya ide untuk sesuatu yang jahat, pasti kamu suatu saat akan dijahati juga oleh orang lain,” kata Megawati.

Baca juga: Terkait Ujian Semester Bermuatan Khilafah, Kemenag Pastikan Tarik Soal Ujian

Menteri Sosial Juliari P. Batubara yang juga turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, kegiatan Internalisasi, Pembumian Pancasila, dan Penguatan Wawasan Kebangsaan penting untuk memastikan setiap program dan kebijakan Kemensos sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Juliari tidak ingin ada program dan kebijakan Kemensos yang menyimpang dari Pancasila.

Menurut Juliari, Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini harus memberikan kualitas yang baik dan berkarakter Pancasilais.

“Kegiatan ini positif, merupakan hasil kerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan Ibu Megawati,” kata Juliari.

Rencananya, kegiatan Internalisasi dan Pembumian Pancasila akan diadakan setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com