Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Pengendali Narkoba dari Lapas, Bareskrim Gandeng Kemenkumham Hingga TNI

Kompas.com - 02/12/2019, 22:34 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri akan bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam rangka memberantas pengendalian narkotika dari dalam lapas.

Bareskrim akan berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Hukum dan HAM, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkumham, TNI, serta masyarakat sekitar.

"Upaya kita adalah karena LP di bawah Kumham, jadi kita akan sinergi bersama dengan BNN, Kumham, Dirjen PAS, TNI, serta masyarakat di sekitarnya," ungkap Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen (Pol) Eko Daniyanto saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Kartel Narkoba Serang Kota Meksiko di Perbatasan AS, 19 Orang Tewas

Mengutip Kepala BNN Heru Winarko, Eko menyebutkan bahwa sekitar 90 persen transaksi narkoba dikendalikan dari dalam lapas.

Salah satunya adalah pengendali jaringan Nigeria-Jakarta yang baru diungkap oleh pihaknya. Pengendalinya merupakan seorang narapidana kasus narkotika di Lapas Tangerang.

Menurut Eko, kerja sama tersebut dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kekacauan saat aparat melakukan penegakan hukum.

"Yang paling utama adalah tidak ada muncul kegaduhan dan gejolak yang ada di dalam LP seperti yang lalu-lalu, terjadi pembakaran sebagainya, ini yang menjadi acuan kita supaya tidak terulang kembali," lanjut dia.

Baca juga: Cegah Penyalahgunaan Narkoba, 1.101 Petugas UPK Badan Air Jakbar Jalani Tes Urine

Sebelumnya, polisi menangkap kurir berinisial EF (41) di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 29 November 2019.

EF merupakan warga negara Indonesia dan merupakan seorang residivis. Ia baru bebas pada tahun 2017.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan 15 kilogram sabu dari sebuah mobil Honda Mobilio.

Polisi pun melakukan pengembangan dan menggeledah rumah kontrakan EF di Perumahan Griya Alam, Sentul. Dari tempat tersebut, polisi menyita 118 kilogram shabu.

Berdasarkan keterangan tersangka, polisi kemudian mengamankan mobil Daihatsu Grandmax di sekitar Sentul. Di dalam mobil tersebut terdapat 25 kilogram sabu.

Baca juga: Desersi dan Terlibat Kasus Narkoba, 2 Polisi di Aceh Utara Dipecat

Saat akan menunjukkan tempat penyimpanan dan pengendali lainnya, EF mencoba kabur. Aparat mengambil tindakan dengan menembak pelaku. EF meninggal dunia.

Tersangka EF dikendalikan seorang napi berinisial AC, yang merupakan warga negara Nigeria.

AC merupakan napi yang mendekam di Lapas Tangerang karena kasus narkotika.

Narkoba itu didapatkan AC dari rekannya berinisial TN yang tinggal di Nigeria. Polisi masih berusaha memburu TN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com