Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,05 Persen, Lebih Rendah dari Target

Kompas.com - 28/11/2019, 18:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 berkisar pada 5,04-5,05 persen.

Angka tersebut lebih rendah dari target yang dicanangkan Jokowi sebesar 5,3 persen dalam pidato nota keuangannya di Sidang Istimewa MPR, Agustus.

"Tantangan kita ada di mana? Saya kira pertumbuhan ekonomi kita tahun ini mungkin 5,04 atau 5,05. Kira-kira begitu," kata Jokowi saat membuka Kompas 100 CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Jokowi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga bergantung pada kondisi perekonomian global yang juga diprediksi menurun.

Baca juga: Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun Ini Lebih Rendah dari Target

Beberapa hal yang memengaruhi kondisi ekonomi global di antaranya ialah krisis politik di Amerika Latin serta Hong Kong, persoalan Brexit yang tak kunjung usai, dan perang dagang antara Amerika Seriakat dan China.

Meski demikian, Jokowi menilai capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia patut disyukuri.

Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di urutan ketiga di antata negara-negara anggota G-20.

 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Stagnan di 5 Persen, Ini 3 Solusinya

Indonesia berada di urutan ketiga setelah India di peringkat pertama dan China di posisi kedua.

"Saya ingin menunjukkan Indonesia dibanding negara-negara lain jauh lebih baik terutama dengan pertumbuhan ekonomi. Kita lihat di G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia di posisi ranking ke-3," ujar Jokowi.

"Perlu kita syukuri dan kita sering lupakan. Nomor 3, di bawah India dan China baru Indonesia. Sehingga rasa optimisme ini harus terus kita tebarkan. Jangan sampai kita dalam posisi (pesimis). Memang semua negara tertekan dengan kondisi eksternal," lanjut dia.

Baca juga: Kesetaraan Gender Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini 7 Caranya

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 5,3 persen di 2020. Angka ini sama dengan target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019.

Pertumbuhan ekonomi akan berada di tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya,” ujar Presiden Joko Widodo di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Kesetaraan Gender di Perusahaan Bisa Berkontribusi ke Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sementara itu, lanjut Jokowi, laju inflasi akan dijaga pada tingkat 3,1 persen. Angka ini lebih rendah ketimbang target inflasi tahun lalu yang sebesar 3,5 persen.

“Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat,” kata Jokowi.

Sementara itu, nilai tukar rupiah diproyeksikan berada dikisaran Rp 14.400 per dollar Amerika Serikat.

“Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas indonesia dan perbaikan iklim investasi,” ucap dia.

Kompas TV Harapan pertumbuhan ekonomi yang cemeralang, nampaknya tidak juga membaik di periode kedua Jokowi. Bank dunia, merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020, turun ke 5 persen. Angka itu, terus menurun dari proyeksi sebelumnya.<br /> <br /> Ada apa dengan ekonomi global yang semakin mengkhawatirkan ini? Lantas bagaimana menitip harapan pada tim ekonom yang baru saja dipilih Jokowi-Ma&#39;ruf untuk bekerja memajukan ekonomi Indonesia?<br /> <br /> Simak dialog berikut bersama Ekonom Senior Ui, Faisal Basri, mantan wantimpres sekaligus guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Sri Adiningsih dan Andre Rosiade, anggota komisi 6 DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com