Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Pemerintah Harus Hadirkan Regulasi Permudah Industri 4.0

Kompas.com - 12/11/2019, 18:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha yang juga politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebutkan bahwa pemerintah harus cepat beradaptasi dengan hadirnya industri 4.0 dengan mengeluarkan regulasi yang memudahkan.

"Kuncinya pemerintah harus cepat beradaptasi, bagaimana menghadirkan regulasi-regulasi yang memudahkan industri 4.0 ini untuk bisa bergerak, berkreasi, berinovasi," ujar Sandi usai menjadi pembicara di acara Never Give Up 4.0 di kawasan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019).

Menurutnya, regulasi yang memudahkan yaitu yang dapat memberikan insentif peluang agar usaha di era saat ini bisa berkembang.

Baca juga: Songsong Era Industri 4.0, Grab dan UGM Jalin Kerja Sama

Selain itu, kemudahan dalam berusaha atau easy of doing bussiness juga harus mampu dihadirkan pemerintah agar peluang di industri 4.0 bisa tercapai.

"Ini harus mampu dihadirkan agar peluang 4.0 bisa dikelola untuk memperkuat ekonomi kita," kata dia.

"Sehingga pemerintah pun tidak bisa hanya menunggu bola tapi harus menjemput bola melalui regulasi-regulasi kekinian dan mampu menghadirkan peluang bagi pelaku usaha atau masyarakat," kata dia.

Baca juga: Menperin: Penguasaan Infrastruktur Jadi Kunci Daya Saing di Industri 4.0

Mantan calon wakil presiden ini pun optimistis pemerintah bisa melakukannya karena ia melihat saat ini pemerintah bisa lebih cepat bergerak.

Saat ini, kata dia, easy of doing bussiness di Indonesia masih tertahan di angka 70. Padahal semestinya Indonesia sudah harus ada di 40 besar dunia terkait hal ini.

"Saya cukup optimistis kalau kita bisa berubah sehingga ranking-nya 40 besar dunia. Kita bisa tangkap peluang lain lagi dan kuncinya never give up dan buat pemerintahan juga harus jemput bola," kata dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo percaya menteri pendidikan yang baru akan mampu memperbaiki manajemen pendidikan dasar, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.<br /> <br /> Namun ikatan guru Indonesia, meragukan kemampuan Nadiem menyelesaikan tantangan dunia pendidikan. Sektor pendidikan Indonesia, saat ini menghadapi berbagai macam tantangan.<br /> <br /> Mulai dari pelaksanaan ujian nasional, banyaknya lulusan SMK yang menganggur, peningkatan mutu pendidikan, hingga tantangan menghadapi era revolusi industri 4.0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com