Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Berharap Nadiem Bikin Sistem Pendidikan Ramah Anak

Kompas.com - 25/10/2019, 14:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menaruh harapan besar kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru, Nadiem Makarim.

Seto berharap, sebagai menteri muda, Nadiem dapat membuat sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih ramah anak.

Baca juga: Harapan Rektor Unpad untuk Mendikbud Nadiem Makarim

"Kami dengan kabinet baru ini juga akan mendesak kepada menteri pendidikan untuk menciptakan sekolah yang semakin ramah anak, kurikulum yang ramah anak. Kurikulum untuk anak bukan anak untuk kurikulum," kata Seto di kantor LPAI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).

Sekolah ramah anak yang dimaksud Seto adalah sekolah tanpa kekerasan.

Selain itu, sekolah ramah anak juga menggunakan metode belajar-mengajar yang lebih menarik dan kreatif, yang dapat mendorong anak untuk lebih senang belajar.

Di mata Seto, Nadiem tidak hanya punya latar belakang sebagai ilmuwan, tetapi juga praktisi.

Oleh karena itu, Nadiem diharapkan dapat berkoordinasi dengan kepala-kepala dinas pendidikan, menciptakan suasana persahabatan di sekolah.

"Saya berharap atau bayangan saya (Nadiem) menjadi sahabat anak. Menteri yang sebelumnya juga sahabat anak, tapi ini lebih lagi. Masih 35 tahun kan," ujar Seto.

Baca juga: Jokowi Jelaskan Alasan Pilih Nadiem Makarim Jadi Mendikbud

"Saya percaya, beliau dengan membesarkan Gojek, kemampuan berkomunikasi, berorganisasi, manajemen, saya menaruh harapan besar kepada beliau," katanya.

Pendiri sekaligus mantan CEO Gojek Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju Rabu (23/10/2019).

Nadiem diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta bersama 37 menteri dan setingkat menteri lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com