Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Siap Bangun Lagi Wamena Pasca Kerusuhan

Kompas.com - 08/10/2019, 11:36 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya siap membangun lagi Wamena, Papua, pasca kerusuhan beberapa waktu lalu yang menyebabkan kerusakan rumah hingga fasilitas umum.

"Dampak dari kerusuhan Wamena kemarin, kami dari Kementerian PUPR ditugaskan Pak Presiden sejak awal, kami sudah kirim tim besar," kata Basuki usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Basuki merinci, ada 10 kantor pemerintah yang rusak berat, seperti kantor Badan Pengelola Keuangan, Dinas Kominfo, Satpol PP, PLN, dan Dinas Perhubungan.

Baca juga: Jaringan Listrik di Wamena Pulih Seluruhnya

Tercatat juga ada 8 kantor pemerintah daerah yang rusak ringan, lalu 26 sarana pendidikan mengalami kerusakan.

Selain kantor dan layanan pendidikan, ada juga ruko dan rumah yang rusak.

"Ada 450 ruko yang rusak terbakar. Kemudian rumah ada 165 rumah," kata Basuki.

Basuki menyebut tim saat ini sudah mulai bekerja untuk melakukan pembersihan lahan atau land clearing terhadap bangunan yang rusak berat.

Baca juga: Mendagri: Kondisi di Wamena Aman

Ia menyebut pembangunan kembali fasilitas yang rusak ini akan dilakukan dengan melibatkan pengusaha lokal.

"Pelaksanaan dengan material lokal, pengusaha lokal, dan pelaksanaan dibantu oleh TNI," kata dia.

Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Cerita Mencekam Warga Banten di Wamena, Menunggu 6 Hari untuk Dievakuasi ke Jayapura

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Selain kerusakan, peristiwa ini juga menimbulkan korban tewas berjumlah 33 orang.

Kompas TV Dua pekan pasca-rusuh aktivitas sekolah di Kota Wamena, Papua kembali digelar Senin (7/10/2019) pagi. Namun aktivitas belajar belum dilakukan oleh guru dan para siswa. Para dikumpulkan guru di lapangan dan melakukan upacara. Seusai upacara para siswa membantu membersihkan ruang kelas serta halaman dan kemudian dipulangkan kembali ke rumah mereka. Senin ini belum semua siswa hadir. Karena sebagian mengungsi ke Jayapura. Sebagian lagi pulang ke kampung halaman. Menurut rencana kegiatan belajar akan dimulai Selasa (8/10/2019) besok. #Wamena #Rusuh #Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com