Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Catat Ada 6.184 Rumah Rusak Akibat Gempa Maluku

Kompas.com - 04/10/2019, 12:14 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 6.000 rumah rusak akibat gempa 6,8 magnitudo yang mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menyatakan, per 3 Oktober 2019 pukul 16.00 WIB tercatat ada 6.184 unit rumah rusak.

"Rincian rumah rusak dengan kategori berbeda, yaitu rusak berat 1.990 unit, rusak sedang 1.101 dan rusak ringan 3.093. Selain kerusakan di sektor pemukiman, jumlah fasilitas umum yang rusak sebanyak 56 unit," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/10/2019).

Baca juga: Pengungsi Gempa Ambon Terserang Berbagai Penyakit, Dinkes Akui Sanitasi Buruk

 

Sementara itu, lanjut Agus, data dari BPBD Provinsi Maluku jumlah korban meninggal dunia kini sebanyak 34 orang, sedangkan luka-luka 149 dan yang masih mengungsi 108.313.

Ia menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan, sebagian warga yang mengungsi dan bukan korban belum memahami status yang ditetapkan pemerintah setempat.

"Anggapan mereka bahwa selama masa tanggap darurat masyarakat sebaiknya masih di tempat pengungsian. Kondisi itu mengakibatkan banyak penyintas yang memutuskan akan tetap di pengungsian hingga masa tanggap darurat berakhir pada 9 Oktober 2019," tutur Agus.

Baca juga: Ahli Waris Korban Tewas Gempa Ambon Dapat Santunan Rp 15 Juta

 

Ia menjelaskan, kondisi saat ini untuk bantuan logistik baik yang melalui posko provinsi maupun kabupaten maupun yang langsung turun ke lokasi pengungsian makin merata.

BNPB pun masih terus membantu pemerintah daerah selama masa tanggap darurat.

"BNPB juga kembali memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1 milyar untuk operasional penanganan darurat. Di samping itu, logistik berupa tenda gulung 5.000 lembar, matras 3.500 dan selimut 5.000 akan diberangkatkan malam ini menuju Maluku. Terkait dengan pelayanan kesehatan, BNPB mengerahkan 3 unit rumah sakit lapangan," imbuhnya.

Baca juga: Pascagempa Ambon, 821 Lindu Susulan hingga Pemprov Maluku Akan Bangun Huntara

 

Sebelumnya diberitakan, gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) tsekira pukul 08.46 Wit.

Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 Km.

Akibat gempa tersebut tercatat 34 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami kuka-luka.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.

Kompas TV Pascagempa yang melanda Kota Ambon, kini para pengungsi mulai mengalami sejumlah penyakit.<br /> <br /> Sementara itu, untuk menyembuhkan trauma anak-anak korban gempa, sejumlah relawan mulai menggelar trauma healing atau penyembuhan trauma di tenda pengungsian.<br /> <br /> Pascagempa berkekuatan 6,5 Magnitudo yang melanda Kota Ambon, kondisi kesehatan para pengungsi di lokasi pengungsian semakin memburuk. Sejumlah penyakit mulai menyerang para pengungsi.<br /> Di antaranya penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, darah tinggi, hingga dermatitis atau gatal-gatal pada kulit. Kondisi kesehatan para pengungsi kian memburuk. Apalagi fasilitas mereka di lokasi pengungsian yang minim.<br /> #GempaAmbon #Ambon #GempaBumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com