Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Akan Evaluasi Kapolri? Ini Kata Presiden Jokowi

Kompas.com - 27/09/2019, 14:18 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tak menjawab tegas saat ditanya soal evaluasi terhadap Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian setelah tewasnya 2 mahasiswa saat demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Menurut Jokowi, dirinya sudah menyampaikan pada Kapolri bawah aparat keamanan tidak bertindak represif saat menangani unjuk rasa. 

"Sekali lagi tadi saya sudah sampaikan bahwa dalam menangani demo tidak represif, karena berdemonstrasi menyampaikan pendapat dan itu dijamin konstitusi," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Saat wartawan bertanya lagi apakah instruksinya itu tak dipatuhi oleh aparat kepolisian, Jokowi menjawab bahwa pengawasan di lapangan tidak mudah karena menyangkut ribuan personel.

Baca juga: Perdarahan di Kepala, Mahasiswa Kendari Yusuf Kardawi Habiskan 16 Kantong Darah

"Kan menyangkut ribuan personel, ribuan personel di seluruh tanah air," ujarnya.

Jokowi mengaku sudah mendapat laporan dari Kapolri Jenderal pol Tito Karnavian atas peristiwa ini.

Berdasarkan laporan itu, mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Randi (21) meninggal akibat luka tembak setelah ia mengikuti unjuk rasa di kantor DPRD Sultra.

Baca juga: Presiden Jokowi: Penembak Mahasiswa UHO Belum Diketahui

Sementara itu rekan Randi, Yusuf Kardawi (19), meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Namun Jokowi menekankan bahwa pelaku penembakan belum diketahui apakah oknum kepolisian atau pihak lain. Oleh karena itu Jokowi meminta polisi melakukan investigasi.

"Yang menembak itu juga belum jadi jangan ditebak-tebak lebih dulu sebelum investigasi selesai," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi demo mahasiswa menolak sejumlah rancangan undang-undang di Gedung DPRD Provinsi Sultra, Kamis (26/9/2019) menelan korban.

Baca juga: Dua Mahasiswa Tewas Saat Demo, Wakapolri Akan Kunjungi Kendari

Diberitakan sebelumnya, Randi dinyatakan meninggal karena mengalami luka tembak di dada sebelah kanannya. Mahasiswa semester 7 itu dilarikan ke Rumah Sakit Korem pada pukul 15.30 Wita, dan dinyatakan meninggal pada pukul 15.45 Wita.

Sementara Yusuf Kardawi meninggal dunia akibat luka berat yang dialami saat demonstrasi berujung kerusuhan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com