Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dirawat di RSPP, 87 Mahasiswa Dipulangkan

Kompas.com - 25/09/2019, 11:58 WIB
Christoforus Ristianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr Kurniawan Iskandarsyah menuturkan, 87 mahasiswa yang sempat dirawat di RSPP usai aksi massa menolak rancangan undang-undang bermasalah di depan gedung DPR telah dipulangkan.

"Alhamdullilah RSPP kemarin berhasil menangani baik semua pasien, 87 bahkan kami sudah tangani dengan baik dan kami pulangkan," ujar Kurniansyah dalam konferensi pers di RSPP, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Ia menerangkan, 87 orang tersebut sebagian besar mengalami mual, mata perih akibat efek gas air mata, dan beberapa luka lecet, namun tidak ada luka yang serius.

"Jadi ya itulah keluhan-keluhan yang terjadi. Kami bisa melakukan observasi serta penanganannya dengan baik sehingga 87 pasien sudah bisa kami pulangkan setelah observasi di RSPP," ujar Kurniansyah.

Baca juga: Tiga Mahasiswa yang Dirawat di RSPP Ditangani Intensif Dokter Spesialis

Akan tetapi, masih ada sejumlah mahasiswa yang dirawat dan perlu mendapatkan penanganan intensif.

"Tiga orang belum bisa kami pulangkan karena kondisi perlu perawatan," ujar Kurniansyah.

"Satu karena trauma tumpul karena kompresi tulang kepala di daerah pariental kanan yang menyebabkan pendarahan sub subarachnoid hemorrhage sekarang dirawat di ICU, kondisi relatif stabil," ujarnya.

Saat ini pasien sedang mendapatkan penanganan secara konservatif oleh dokter spesialis RSPP.

Apabila kondisi korban lebih parah, Kurniawan menyebutkan bisa saja dilakukan tindakan operasi.

Baca juga: Palmerah-Senayan, Pagi Setelah Demo Mahasiswa di DPR...

Korban kedua juga mengalami trauma tumpul di bagian kepala dan mendapatkan luka jahitan. Korban tersebut juga mengalami muntah-muntah dan dehidrasi akibat menghirup gas air mata.

Namun, Kurniawan menyebutkan kondisi pasien pagi ini dalam kondisi baik dan dirawat di ruang perawatan umum.

Sementara, korban ketiga diketahui mengalami memar dibagian tulang belakang.

"Trauma tulang belakang limbal kondisi juga baik, saat ini tidak memerlukan tindakan operasi atau apa pun jadi kami melakukan konservatif saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com