Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Mahasiswa yang Dirawat di RSPP Ditangani Intensif Dokter Spesialis

Kompas.com - 25/09/2019, 10:47 WIB
Christoforus Ristianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr Kurniawan Iskandarsyah mengatakan, tiga mahasiswa yang dirawat di rumah sakitnya kini ditangani oleh dokter spesialis.

"Untuk yang di ICU ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf dan dokter spesialis neurologi atau syaraf," ujar Kurniawan dalam konferensi pers di RSPP, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Ia menjelaskan, mahasiswa yang dirawat di ICU itu karena trauma tumpul dan kompresi tulang kepala di daerah pariental kanan yang menyebabkan pendarahan sub subarachnoid hemorrhage.

Apabila kondisi korban lebih parah, lanjut Kurniawan, bisa saja dilakukan tindakan operasi.

Baca juga: RSPP Tak Pungut Biaya Perawatan kepada Mahasiswa Korban Bentrokan

Korban kedua juga mengalami trauma tumpul di bagian kepala dan mendapatkan luka jahitan. Korban tersebut juga mengalami muntah-muntah dan dehidrasi akibat menghirup gas air mata.

Namun, Kurniawan menyebutkan, kondisi pasien pagi ini dalam kondisi baik dan dirawat di ruang perawatan umum.

"Untuk mahasiswa kedua ini dia ditangani oleh dokter ahli ortopedi, yang memang spesialis tulang belakang," ujar Kurniawan.

Sementara korban terakhir diketahui mengalami memar dibagian tulang belakang.

"Mahasiswa yang terakhir ini ditangani oleh dokter syaraf karena dia punya trauma pada kepalanya," ucap Kurniawan.

Baca juga: Menkumham Yasonna Laoly Tuding Aksi Mahasiswa Ditunggangi

Sementara itu, Head of Business Management RSPP Agus W Susetyo menyampaikan, pihaknya tidak bisa memastikan penyebab dari trauma tumpul yang dialami oleh pasien.

"Bisa terjatuh, terbentur teman, barang keras dan lain-lain, tapi penyebab asli tidak dapat diketahui," ujar Agus.

Begitu juga saat pihak rumah sakit mencoba mengkonfirmasi kepada korban. Korban yang saat ini dirawat di ICU mengaku tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat kepalanya berdarah.

"Kalau yang kopresi tulang belakang itu informasi yang dia sampaikan lari kemudian jatuh dan terbentur di tulang belakang," tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com