Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capim KPK Ini Geram Ditanya Pansel terkait Sifat Temperamentalnya

Kompas.com - 29/08/2019, 11:09 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Roby Arya, sempat berdebat dengan anggota Panitia Seleksi, Diani Sadia Wati, saat tes wawancara dan uji publik di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).

Semula, Diani menanyakan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Kabinet ini terkait kompetensi manajerial untuk meningkatkan hubungan antara pimpinan komisi antirasuah dengan pegawainya.

"Bapak kan tahu, sebagai bagian dari kompetensi manajerial dilakukan, bagaimana bapak melakukan perubahan-perubahan terkait meningkatkan hubungan antara pimpinan dengan pegawai KPK?" tanya Diani.

Baca juga: Ketika Pansel Berdebat dengan Capim KPK soal Kepatuhan Lapor Pajak...

Roby kemudian menjawab, menurutnya, intensitas komunikasi antara pimpinan dan pegawai KPK akan sering dilakukan agar tercipta kesolidan bersama.

"Ya itu kemampuan komunikasi yang diseringkan. Saya akan berkeliling kerjanya, walking arounds. Saya akan buat sistem supaya hubungan makin solid antara pimpinan dan pegawai," tuturnya kemudian.

Dengan waktu yang tersisa satu menit, Diani kemudian mengonfirmasi terkait informasi adanya kepribadian Roby yang dinilai memiliki sifat tempramental.

Baca juga: Abraham Samad Ingin Temui Jokowi Sampaikan Capim KPK yang Bermasalah

"Ada informasi bapak tempramental, bagaimana bapak mengelola ini kalau dengan sikap yang tidak serasi," tanya Diani.

"Mungkin saya malah sabar ya, dapat informasi dari mana itu (tempramental)? Silakan tanya saja ke staf saya. Dulu isunya saya dianggap orang istana, sekarang saya isunya sebagai orang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), waduh," jawab Roby geram.

Perdebatan itu pun berakhir dengan mediasi dari Ketua Pansel, Yenti Garnasih. Ia meminta Roby untuk sabar.

"Cukup, cukup. Sekarang sabar ya," kata Yenti.

Kompas TV Tujuh orang yang diwawancara pada hari kedua ialah Johanis Tanak, Lili Pintauli, Luthfi Jayadi, M. Jasmin, Nawawi Pomolongo, Neneng Euis Fatimah dan Nurul Gufron.<br /> <br /> Sebanyak sembilan anggota pansel dan dua panelis akan mewawancarai setiap calon selama satu jam.<br /> <br /> Salah satu calon pimpinan KPK, Neneng Euis Fatimah mengkritisi jika Kpk saat ini masih lemah dalam menjalin kerja sama dengan institusi lain dalam penindakan kasus korupsi, salah satunya LPSK. #SeleksiCapimKPK #KPK #CapimKPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com