Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen DPR: Pindah Ibu Kota Tak Sesederhana Pindah Rumah

Kompas.com - 27/08/2019, 21:03 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan, tak mudah memindahkan Kompleks Parlemen ke Provinsi Kalimantan Timur, calon ibu kota baru yang diumumkan oleh presiden Joko Widodo.

Sebab, hal tersebut tidak hanya memindahkan organisasi DPR, tetapi memindahkan berbagai infrastruktur.

"Saya kira tidak sesederhana itu ya pindah seperti kita pindah rumah. Ini memindahkan berbagai infrastruktur, organisasi sebesar DPR ini, tentu kita juga perlu menghitung berbagai hal," kata Indra saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Indra mengatakan, persiapan pemindahan Kompleks Parlemen ke lokasi ibu kota baru akan memakan waktu lama.

Baca juga: Menpan RB Minta ASN Tak Terpengaruh Hasil Survei soal Pemindahan Ibu Kota

Pihaknya harus memikirkan tempat untuk 575 anggota dewan beserta pimpinannya, pegawai, dan tenaga ahli.

"Pegawainya yang 1.500 harus di sana, tenaga ahlinya ada sekitar 4.000 lebih juga harus di sana. Jadi tidak sederhana," ujar dia. 

Selain itu, Indra mengatakan, pemindahan kompleks parlemen, khususnya yang berkaitan dengan tata gedung tidak boleh sembarangan.

Sebab, gedung DPR yang ada saat ini telah sesuai dengan tata tertib seperti ruang persidangan tidak boleh ada yang kurang.

"Detail lagi ruang-ruang persidangan itu harus menyesuaikan dengan tata cara persidangan yang diatur dalam UU tata tertib begitu, enggak boleh ada yang kurang," ucap dia. 

Indra juga menyampaikan, pemerintah dan DPR akan membahas apakah nantinya pemindahan pihak legislatif bersamaan dengan eksekutif.

Hal itu, kata Indra, akan diputusan oleh fraksi-fraksi bersama pemerintah.

"Jadi itu kan menyangkut kepentingan semua anggota artinya di situ ada induknya. Induknya adalah fraksi-fraksi partai, fraksi-fraksi nanti akan harus ada pembicaraan formil dulu DPR dengan pemerintah," tutur dia. 

Baca juga: Soal Pemindahan Ibu Kota Tak Ajak Bicara MPR, PDI-P Sebut Presiden Punya Wewenang

Berdasarkan hal tersebut, kata Indra, pemerintah dan DPR tentu memiliki pembahasan yang panjang ke depannya.

Ia pun mengatakan, DPR belum memikirkan terlalu jauh karena payung hukum pemindahan ibu kota belum selesai.

Presiden Joko Widodo mengumumkan ibu kota baru berada di Kalimantan dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Ia menyatakan bahwa keputusan ini dilakukan setelah pemerintah melakukan kajian intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com