JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai, apabila kepengurusan DPP PDI-P masih diisi oleh mayoritas orang lama, konsekuensinya, jenjang karier politisi daerah akan mandek.
”Seharusnya, kalaupun tidak ada regenerasi dalam pucuk pimpinan struktur partai, paling tidak ada penyegaran di struktur DPP-nya. Dengan ada penyegaran, maka akan ada sirkulasi elite di kepengurusan partai,” ujar Arya seperti dikutip dari Kompas.id.
Ia berkomentar soal struktur pengurus DPP PDI-P periode 2019-2024 yang disusun Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI-P periode tersebut.
Pada penutupan Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu (10/8/2019), Megawati melantik 26 kadernya sebagai pengurus DPP PDI-P.
Baca juga: Wajah Lama yang Mendominasi, Menteri Jokowi hingga Anak Megawati...
Struktur kepengurusan tersebut didominasi wajah lama, contohnya posisi Sekretaris Jenderal yang kembali diisi Hasto Kristiyanto.
Kendati demikian, ada 6 nama baru dalam struktur DPP tersebut. Namun, mereka sebenarnya juga bukan sosok asing di internal PDI-P.
Salah satu nama baru itu yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ditunjuk sebagai Ketua DPP Bidang Kebudayaan.
Menurut Arya, penunjukan Tri Rismaharini untuk masuk dalam struktur kepengurusan DPP PDI-P mengindikasikan kecenderungan untuk mengorbitkan orang yang sudah populer.
PDI-P, menurut dia, seharusnya memberikan kesempatan kepada orang-orang lain yang juga berprestasi.
”Harus ada regenerasi untuk penyegaran internal agar kebijakan dapat lebih inovatif. Ini dapat dilakukan melalui penunjukan orang-orang yang berprestasi di provinsi, daerah, atau DPP,” kata Arya.
Baca juga: Posisi Risma yang Menjabat Ketua DPP PDI-P Dianggap sebagai Reward
Senada dengan itu, Guru Besar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris menyampaikan, memang pasti ada alasan mempertahankan orang-orang lama dalam struktur DPP.
Namun, menurut dia, itu akan menjadi persoalan dalam regenerasi karena di setiap partai itu semestinya ada penyegaran.
”Saya melihat dalam DPP PDI-P itu, generasi lama yang sangat menonjol hanya pada ketua umum dan beberapa ketua DPP. Memang ke depan regenerasi sangat diperlukan agar politisi muda memiliki kesempatan memimpin,” ujar Syamsuddin.
Berikut susunan lengkap struktur kepengurusan DPP PDI-P 2019-2024:
1. Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
2. Ketua Bidang Kehormatan Partai: Komarudin Watubun
3. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu: Bambang Wuryanto
4. Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi: Djarot S Hidayat
5. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi: Sukur Nababan
6. Ketua Bidang Politik dan Keamanan: Puan Maharani
7. Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan: Yasonna H Laoly
8. Ketua Bidang Perekonomian: Said Abdullah
9. Ketua Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup: I Made Urip
10. Ketua Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan: Rohmin Dahuri
11. Ketua Bidang Luar Negeri: Ahmad Basarah
12. Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana: Ribka Tjiptaning
13. Ketua Bidang Industri, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial: Nusyirwan Soejono
14. Ketua Bidang Kesehatan dan Anak: Sri Rahayu
15. Ketua Bidang Kebudayaan: Tri Rismaharini
16. Ketua Bidang Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat: Mindo Sianipar
17. Ketua Bidang Pariwisata: Wiranti Sukamdani
18. Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga: Eriko Sotarduga
19. Ketua Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME: Hamka Haq
20. Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital: Prananda Prabowo.
21. Sekretaris Jenderal (Sekjen): Hasto Kristiyanto
22. Wakil Sekjen Bidang Internal: Utut Adianto
23. Wakil Sekjen Bidang Program Kerakyatan: Sadarestuwati
24. Wakil Sekjen Bidang Program Pemerintahan: Arif Wibowo
25. Bendahara Umum: Olly Dondo Kambey
26. Wakil Bendahara Umum Bidang Internal: Rudiyanto Chen
27. Wakil Bendahara Umum Bidang Program: Yuliari Peter Batubara
(KURNIA YUNITA RAHAYU/ SHARON PATRICIA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.