Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Dana 2 Miliar Dollar AS, Grab Akan Buka Markas di Jakarta

Kompas.com - 29/07/2019, 11:56 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Aplikator transportasi berbasis online Grab akan membuka markas kedua di Jakarta setelah mendapatkan komitmen suntikan dana sebesar 2 miliar dollar Amerika Serikat dari Softbank.

Hal ini disampaikan Presiden Grab Indonesia Ridzky Kramadibrata seusai bertemu Presiden Jokowi dan bos Softbank Masayoshi Son di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/7/2019).

"Tadi pembicaraan dengan Presiden dan Pak Luhut juga, Softbank berkomitmen untuk investasi lagi melalui Grab, 2 billion USD. Di dalamnya kami sepakat untuk buka second head quarter di Jakarta," kata Ridzki seusai pertemuan.

Diketahui, headquarter atau markas pertama Grab saat ini berada di Singapura.

Baca juga: Ini 5 Kiat Supaya UMKM Bisa Berkembang ala Bos Grab

Menurut Ridzki, pembukaan markas kedua di Jakarta ini akan segera dilakukan setelah dana investasi dari perusahaan pendanaan asal Jepang tersebut cair.

Pihak Grab akan terus melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait investasi itu.

"Timeline-nya akan dibicarakan dengan Pak Luhut. Tadi sudah agree dengan Pak Presiden juga dan tentunya Pak Luhut. Ini ide Pak Luhut bahwa membuka secondhead quarter dan menjadikan Grab sebagai unicorn di Indonesia," kata Ridzki.

Ridzki menambahkan, selain untuk membuka markas di Jakarta, investasi sebesar 2 miliar dollar AS juga akan digunakan untuk mengembangkan unit bisnis, seperti Grab Food, riset dan pengembangan, serta artificial intelligence.

Baca juga: Grab Jajaki Kerja Sama dengan Fintech, Siapa Targetnya?

Selain itu, Grab juga berencana membuka layanan baru di bidang kesehatan dan pendidikan. Dua layanan baru itu akan dikembangkan di wilayah timur Indonesia di mana sektor kesehatan dan pendidikannya belum maksimal.

"Tadi Pak Menko memberikan salah satu arahan ke arah timur Indonesia, tentunya kami sangat kapabel untuk itu," kata dia.

 

Kompas TV Selain tiket mahal, biaya transportasi ojek online pun merangkak naik. Selama masa uji coba pemerintah akan memanggil perwakilan pengguna ojek online untuk mendapatkan besaran tarif yang tepat. Tidak hanya menemui perwakilan pengguna Kementerian Perhubungan akan menyurvei ribuan pengguna di 5 kota besar guna mengetahui pendapat para pengguna ojol. #OjekOnline #TarifBaru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com