Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Ibaratkan Inflasi Tekanan Darah, Jangan Terlalu Rendah atau Terlalu Tinggi

Kompas.com - 25/07/2019, 14:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengibaratkan inflasi seperti tekanan darah. Karena itu, ia meminta inflasi dijaga agar tak terlalu rendah atau terlalu tinggi.

"Inflasi itu seperti tekanan darah, kalau tinggi kita bisa pingsan. Kalau inflasi tinggi, hyper-inflasi, ekonomi akan ambruk seperti Venezuela. Untuk membeli roti saja harus bawa segepok uang. Kita alami itu tahun 1965 mau beli beras mau beli minyak tanah," ujar Kalla saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

"Tapi kalau inflasi rendah atau deflasi, kita juga pusing, bisa pingsan juga. Jadi tekanan darah yang bagus itu di tengah-tengah. 120-130 jangan 200-300 itu pingsan nanti," ujar Kalla lagi.

Baca juga: Bawang Putih Sumbang Inflasi di Jawa Tengah

Jika tak ada inflasi, Kalla mengatakan, hal tersebut buruk bagi perekonomian.

Sebab, dunia usaha akan mengalami penurunan keuntungan sehingga memicu tutupnya sejumlah perusahaan.

Bila perusahaan gulung tikar, akan ada banyak pekerja yang diberhentikan sehingga mereka kehilangan daya beli lantaran tak punya penghasilan.

Akibatnya, kata Kalla, perekonomian mengalami resesi.

Sebaliknya, jika inflasi terlalu tinggi, maka masyarakat juga kehilangan daya beli karena harga-harga barang terlalu tinggi.

Baca juga: Kalla Sebut Suara PKB Selalu Meningkat, Tapi Tetap di Bawah Golkar

 

Akibatnya, ketika hal itu terjadi terus-menerus, barang hasil produsen tak terbeli dan kembali pengusaha gulung tikar.

"Kalau inflasi tinggi daya beli turun, kemiskinan pasti naik dan pengangguran, karena kalau terjadi masalah inflasi dan tentu pengangguran akan menimbukan kemiskinan atau sebaliknya," kata Kalla.

"Kalau tak ada inflasi juga tak bagus karena tak ada semangat. Kalau inflasi 0 persen kayak di Jepang, negara lain, itu pengusaha tidak ada semangat. Harga begitu terus, naik sedikit," ucap Wapres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com