Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat dan PAN Dinilai Lebih Baik Jadi Oposisi

Kompas.com - 01/07/2019, 13:23 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai sebaiknya tetap menjadi pihak oposisi dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Menurut Adi, jika tidak ada pihak oposisi yang seimbang, maka proses politik tidak menjadi dinamis dan berpotensi pemerintah menjadi otoriter.

"Kalau dilihat dari probabilitinya, PAN dan Demokrat bisa saja bergabung dengan koalisi pemerintah. Namun, dalam demokrasi dibutuhkan oposisi yang sehat, jadi lebih baik PAN dan Demokrat tetap menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan," ujar Adi kepada Kompas.com, Senin (1/7/2019).

Baca juga: Masih Berduka, Demokrat Tentukan Arah Politik Setelah 10 Juli

Dirinya mengkhawatirkan apabila koalisi pemerintah saat ini ditambah PAN dan Demokrat maka akan terjadi homogen politik yang dalam banyak hal mirip seperti orde baru.

Proses politik pun menjadi tak dinamis, tidak ada yang mengontrol pemerintah, dan kelompok penguasa berpotensi menjadi otoriter.

Suara di parlemen, tutur Adi, sudah menjadi milik koalisi pemerintah. Artinya, semua kebijakan dan kenginan pemerintah tidak akan mendapatkan perlawanan dan resistensi dari oposisi.

Baca juga: Nasdem Sambut Baik jika Demokrat Bergabung dengan Koalisi

"Kalau tidak ada keretakan dalam koalisi pemerintah ya sebaiknya tidak perlu merekrut PAN dan Demokrat. Ini untuk menciptakan kualitas demokrasi yang berimbang saja," paparnya kemudian.

Apalagi, seperti diungkapkan Adi, PAN dan Demokrat tidak bisa bergabung dengan koalisi jika partai-partai tidak membuka diri. Intensitas maupun lobi-lobi yang dilakukan PAN dan Demokrat tidak akan sukses jika parpol koalisi pemerintah menolak.

"Jadi tergantung bagaimana partai koalisi mau menerima apa tidak. Jadikanlah Pemilu 2019 menjadi reward dan punishment, partai yang menang jadi penguasa, yang kalah ya jadi oposisi," jelasnya.

Kompas TV Pasca keluarnya putusan MK yang menolak seluruhnya gugatan pemohon kubu Prabowo-Sandi, 4 parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur pun sepakat untuk bubar jalan. Meski begitu kelima parpol yang sebelumnya mendukung paslon 02 ini sepakat untuk membentuk kaukus atau forum informal untuk tetap menjalin komunikasi politik. Kita perbicangkan strategi apa yang akan dimainkan parpol-parpol pendukung Prabowo-Sandi setelah tak lagi bersama. #KoalisiIndonesiaAdilMakmur #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com