Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Momen Menarik Saat Penetapan Jokowi-Ma'ruf sebagai Paslon Terpilih

Kompas.com - 01/07/2019, 08:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2019.

Ketua KPU Arief Budiman menetapkannya dalam rapat pleno terbuka di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Minggu (30/6/2019).

"Menetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 Nomor Urut 01, Saudara Ir H Joko Widodo dan Saudara Profesor Dr (HC) KH Ma'ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional, sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode Tahun 2019-2024," ujar Arief.

Ada sejumlah hal menarik selama proses penetapan calon terpilih. Berikut rangkumannya:

1. Dihadiri sejumlah elite

Selain mengundang kedua pasangan calon, KPU juga mengundang elite parpol dan kementerian/lembaga terkait untuk hadir dalam rapat pleno. Jokowi-Ma'ruf kompak hadir mengenakan pakaian berwarna putih.

Sementara itu, elite parpol pendukung Jokowi yang hadir di antaranya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, hingga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.

Dari instansi terkait, hadir Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Sementara itu, dari kubu 02, hadir Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Dari Partai Amanat Nasional (PAN), hadir Sekjen Eddy Suparno.

Baca juga: Elite PKS dan Berkarya Tak Terlihat Hadiri Penetapan Jokowi-Maruf sebagai Calon Terpilih

2. Prabowo-Sandi tidak datang

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak hadir dalam rapat pleno penetapan pasangan calon terpilih.

Namun, yang hadir mewakili kubu 02 adalah Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman.

Habiburokhman juga mewakili Prabowo-Sandi menerima salinan surat keputusan (SK) KPU tentang penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih.

Usai menerima salinan, Habiburokhman menghampiri Jokowi-Ma'ruf yang duduk di sofa. Dia kemudian mencium tangan Ma'ruf Amin dan bersalaman dengan Jokowi.

Jokowi dan Ma'ruf Amin menyambut sapaan Habiburokhman dengan ikut menyalaminya. Setelah itu, Habiburokhman kembali duduk di kursinya.

Baca juga: Terima Salinan Penetapan, Habiburokhman Cium Tangan Maruf Amin dan Salaman dengan Jokowi


3. Jokowi-Ma'ruf ajak masyarakat rukun kembali

Usai ditetapkan sebagai capres-cawapres terpilih, Jokowi-Ma'ruf memberikan sambutan.

Dalam sambutannya, Jokowi mengajak masyarakat untuk kembali bersatu dan melupakan perbedaan politik paslon nomor urut 01 dan 02.

"Saya mengajak rakyat Indonesia melupakan perbedaan politik yang sempat membelah kita, nomor 02 dan 01. Kita harus bersatu kembali menjadi Indonesia, negeri Pancasila yang mempersatukan," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Lupakan Perbedaan Politik yang Membelah Kita

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ma'ruf Amin. Ia berharap, masyarakat bisa kembali rukun demi kemaslahatan bangsa.

"Jangan lagi ada tidak bertegur sapa antara satu dan yang lain, antar-tetangga, antar-teman, antar-keluarga hanya karena berbeda pilihan politik," ujar Ma'ruf.

Jokowi bahkan mengajak Prabowo-Sandi untuk bersama-sama membangun bangsa.

"Kami menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar, Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang dua orang atau sekelompok orang," kata Jokowi di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).

Jokowi yakin, Prabowo-Sandi adalah patriot yang ingin Indonesia semakin kuat dan semakin maju. Ia juga yakin bahwa keduanya ingin Indonesia menjadi adil dan makmur.

Baca juga: Jokowi: Saya Mengajak Pak Prabowo dan Pak Sandi Bersama Membangun Bangsa

4. Saat Jokowi ditanya rencana bertemu Prabowo

Pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 01, Joko Widodo dan Maruf Amin memberi sambutan saat Rapat Pleno Terbuka Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU menetapkan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 01, Joko Widodo dan Maruf Amin memberi sambutan saat Rapat Pleno Terbuka Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU menetapkan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Saat ditanya mengenai rencana pertemuannya dengan capres nomor urut 01 Prabowo Subianto, Jokowi menjawab bahwa hal itu sebaiknya ditanyakan langsung kepada Prabowo.

"Tanyakan ke Pak Prabowo, kapan ketemu Pak Jokowi," ujar dia.

Jokowi juga ditanya apakah ini merupakan sinyal untuk mengajak Prabowo-Sandiaga ke dalam pemerintahan atau koalisi.

Terkait itu, Jokowi mengatakan bahwa ia memprioritaskan pembahasan mengenai hal ini bersama koalisinya terlebih dahulu.

"Masih perlu waktu karena saya pun harus mengajak, berbicara untuk yang sudah ada di dalam, yaitu Koalisi Indonesia Kerja," kata dia.

Baca juga: Soal Ajak Prabowo ke Koalisi, Ini Kata Jokowi...

Namun, Jokowi akan merasa senang jika paslon nomor urut 02 itu bersedia hadir ketika pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Oktober mendatang.

"Saya dan Pak Kiai Ma'ruf Amin akan sangat berbahagia apabila Pak Prabowo dan Sandiaga Uno datang dalam pelantikan yang akan datang," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com