JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2019.
Ketua KPU Arief Budiman menetapkannya dalam rapat pleno terbuka di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Minggu (30/6/2019).
"Menetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 Nomor Urut 01, Saudara Ir H Joko Widodo dan Saudara Profesor Dr (HC) KH Ma'ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional, sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode Tahun 2019-2024," ujar Arief.
Ada sejumlah hal menarik selama proses penetapan calon terpilih. Berikut rangkumannya:
Selain mengundang kedua pasangan calon, KPU juga mengundang elite parpol dan kementerian/lembaga terkait untuk hadir dalam rapat pleno. Jokowi-Ma'ruf kompak hadir mengenakan pakaian berwarna putih.
Sementara itu, elite parpol pendukung Jokowi yang hadir di antaranya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, hingga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.
Dari instansi terkait, hadir Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Sementara itu, dari kubu 02, hadir Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Dari Partai Amanat Nasional (PAN), hadir Sekjen Eddy Suparno.
Baca juga: Elite PKS dan Berkarya Tak Terlihat Hadiri Penetapan Jokowi-Maruf sebagai Calon Terpilih
Namun, yang hadir mewakili kubu 02 adalah Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman.
Habiburokhman juga mewakili Prabowo-Sandi menerima salinan surat keputusan (SK) KPU tentang penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih.
Usai menerima salinan, Habiburokhman menghampiri Jokowi-Ma'ruf yang duduk di sofa. Dia kemudian mencium tangan Ma'ruf Amin dan bersalaman dengan Jokowi.
Jokowi dan Ma'ruf Amin menyambut sapaan Habiburokhman dengan ikut menyalaminya. Setelah itu, Habiburokhman kembali duduk di kursinya.
Baca juga: Terima Salinan Penetapan, Habiburokhman Cium Tangan Maruf Amin dan Salaman dengan Jokowi
Usai ditetapkan sebagai capres-cawapres terpilih, Jokowi-Ma'ruf memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Jokowi mengajak masyarakat untuk kembali bersatu dan melupakan perbedaan politik paslon nomor urut 01 dan 02.
"Saya mengajak rakyat Indonesia melupakan perbedaan politik yang sempat membelah kita, nomor 02 dan 01. Kita harus bersatu kembali menjadi Indonesia, negeri Pancasila yang mempersatukan," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Lupakan Perbedaan Politik yang Membelah Kita
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ma'ruf Amin. Ia berharap, masyarakat bisa kembali rukun demi kemaslahatan bangsa.
"Jangan lagi ada tidak bertegur sapa antara satu dan yang lain, antar-tetangga, antar-teman, antar-keluarga hanya karena berbeda pilihan politik," ujar Ma'ruf.
Jokowi bahkan mengajak Prabowo-Sandi untuk bersama-sama membangun bangsa.
"Kami menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar, Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang dua orang atau sekelompok orang," kata Jokowi di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Jokowi yakin, Prabowo-Sandi adalah patriot yang ingin Indonesia semakin kuat dan semakin maju. Ia juga yakin bahwa keduanya ingin Indonesia menjadi adil dan makmur.
Baca juga: Jokowi: Saya Mengajak Pak Prabowo dan Pak Sandi Bersama Membangun Bangsa
"Tanyakan ke Pak Prabowo, kapan ketemu Pak Jokowi," ujar dia.
Jokowi juga ditanya apakah ini merupakan sinyal untuk mengajak Prabowo-Sandiaga ke dalam pemerintahan atau koalisi.
Terkait itu, Jokowi mengatakan bahwa ia memprioritaskan pembahasan mengenai hal ini bersama koalisinya terlebih dahulu.
"Masih perlu waktu karena saya pun harus mengajak, berbicara untuk yang sudah ada di dalam, yaitu Koalisi Indonesia Kerja," kata dia.
Baca juga: Soal Ajak Prabowo ke Koalisi, Ini Kata Jokowi...
Namun, Jokowi akan merasa senang jika paslon nomor urut 02 itu bersedia hadir ketika pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Oktober mendatang.
"Saya dan Pak Kiai Ma'ruf Amin akan sangat berbahagia apabila Pak Prabowo dan Sandiaga Uno datang dalam pelantikan yang akan datang," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.