Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Operasi Ketupat 2019, Ada 550 Kali Kecelakaan Terjadi

Kompas.com - 18/06/2019, 12:36 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin mengungkapkan terjadi penurunan luar biasa sebesar 65 persen terkait jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Hal itu diungkapkan Benyamin saat acara analisis dan evaluasi Operasi Ketupat 2019 dengan Direktur Lalu Lintas Polda se-Indonesia melalui video conference di kantor Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2019).

"Kecelakaan lalu lintas ini sepanjang sejarah transportasi ini turunnya sangat luar biasa sekali. Di tahun 2018 sebanyak 1.593 kejadian, di tahun ini (2019) 550 kejadian. Ini turun 65 persen," kata Benyamin.

Sementara itu, korban meninggal dunia juga mengalami penurunan sebesar 63 persen dibanding tahun 2018. Pada tahun lalu, terdapat 358 korban meninggal dunia sementara sebanyak 133 orang meninggal di tahun 2019.

Baca juga: Ini Amanat Kapolri kepada Personel Operasi Ketupat 2019...

"Korban meninggal dunia di 2018 ada 358 korban jiwa. Sedangkan, di 2019 terdapat 133 korban meninggal dunia. Kalau kita lihat, ini mengalami penurunan sebesar 63 persen," ujar dia.

Pada tahun 2018, sebanyak 412 korban luka berat dan turun sebesar 75 persen menjadi 104 orang.

Lalu, korban luka ringan juga menurun dari 2.101 orang menjadi 668 orang di tahun 2019.

Namun, korban tidak luka meningkat sebesar 1 persen, dari 113 orang di tahun 2018 menjadi 114 orang tahun ini.

Baca juga: Ini Rincian Personel hingga Objek Pengamanan Operasi Ketupat 2019

Secara keseluruhan, Benyamin menilai bahwa arus mudik dan balik Lebaran 2019 tertangani dengan baik.

Menurut dia, hal itu tak lepas dari kesiapan infrastruktur dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan.

"Kesimpulannya arus mudik dan balik dapat ditangani dengan baik karena adanya infrastruktur yang lebih baik dari sebelumnya. Kita tahu bahwa adanya tol Trans Jawa dan Tol Bakauheni sampai ke Palembang. Tidak hanya itu, adanya kesiapan rekayasa lalu lintas, baik itu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com