Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Dukung TNI-Polri Tindak Tegas Perusuh

Kompas.com - 23/05/2019, 12:56 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem mendukung setiap langkah pemerintah dan alat negara dalam upaya menjaga keutuhan dari setiap tindakan yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan terhadap pemerintahan yang sah.

Hal ini disampaikan Surya Paloh menanggapi kerusuhan yang terjadi di sejumlah lokasi pasca pengumuman hasil pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Partai NasDem akan selalu mendukung langkah dan upaya yang diambil oleh TNI dan Polri termasuk tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang hendak membuat negara ini terpecah belah, jika dipandang terpaksa," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: 3 Polisi Tertembak Senjata Api Rakitan Saat Amankan Kerusuhan di Pontianak

Surya Paloh menegaskan, pemilu 2019 sudah selesai dan KPU sudah mengumumkan hasil resminya. Setiap pihak harus menghormati setiap hasil dan keputusan yang ada. Apabila ada pihak-pihak yang kurang puas terhadap hasil pemilu, bisa menempuh jalur yang telah ditentukan sesuai dengan koridor dan ketentuan yang ada.

"Oleh karena itu tindakan-tindakan yang merusak dan memaksakan kehendak sesungguhnya bertentangan dengan tujuan berdemokrasi," kata dia.

Surya Paloh mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa Nasdem menghormati proses menyampaikan pendapat di muka umum sebagai salah satu hak warga negara yang dijamin oleh undang-undang.

 

 

Namun demikian, proses tersebut harus senantiasa sesuai dengan koridor perundang-undangan yang berlaku.

"Proses penyampaian pendapat tidak boleh disertai dengan pemaksaan kehendak karena hal itu sesungguhnya telah menciderai nilai-nilai demokrasi itu sendiri," kata dia.

Nasdem mengimbau kepada warga masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas sebagaimana biasanya. Oleh karena itu, pemerintah dan aparat keamanan harus bisa memastikan berjalannya fungsi-fungsi lembaga negara dalam pelayanan publik.

Ia juga emerintahkan kepada setiap kader Partai NasDem untuk tetap siaga merespon perkembangan yang ada dan secara aktif menciptakan suasana harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com