Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anggota KPPS Meninggal, Fadli Zon Sebut Mestinya Ada Antisipasi

Kompas.com - 24/04/2019, 18:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon memandang ironis banyak anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai bertugas pada hari Pemilu 2019.

Fadli mengapresiasi anggota KPPS yang sudah bekerja mengawal suara rakyat dari kecurangan Pemilu.

"Dan saya kira ini menjadi bencana politik dan saya sangat mengapresiasi apalagi mereka yang sudah bekerja keras menjaga suara rakyat dari kecurangan yang masif," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Baca juga: Anggota KPPS Meninggal Bertambah Jadi 144, Sakit 883

Fadli mengatakan, insiden meninggalnya anggota KPPS harusnya bisa diantisipasi oleh penyelenggara Pemilu. Menurut dia, di pesta demokrasi seharusnya masyarakat bersuka cita.

"Mestinya ada mekanisme atau semacam atau antisipasi untuk mencegah korban yang tidak perlu. Ini kan harus menjadi pesta demokrasi yang membuat orang bersuka cita karena memberikan hak mereka," ujarnya.

Selanjutnya, Fadli mengatakan, DPR tentu akan mengkaji kembali penyelenggaraan Pemilu serentak 2019.

Baca juga: Banyak petugas KPPS meninggal, Maruf Amin Menilai Sistem Pemilu Perlu Dievaluasi

"Ya mungkin itu menjadi kajian komisi terkait supaya ada evaluasi. Pasti harus ada evaluasi terhadap pemilu ini," pungkasnya.

Jumlah anggota KPPS meninggal dunia bertambah menjadi 144. Selain itu, 883 anggota KPPS dilaporkan sakit. Jumlah ini mengacu pada data KPU hingga Rabu (24/4/2019) pukul 15.15 WIB.

"Petugas pemilu kedukaan, sakit 883, wafat 144, total 1.027. Tersebar di 33 provinsi," kata Komisioner KPU Viryan Azis di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: Usulan KPU soal Santunan Petugas KPPS Disetujui Kemenkeu, Nominal Belum Ditentukan

Jumlah terbanyak anggota KPPS meninggal dunia ada di Jawa Barat, yaitu 38 orang. Sementara jumlah terbanyak anggota KPPS yang sakit ada di Sulawesi Selatan, yaitu 191 orang.

Baik anggota KPPS yang meninggal maupun sakit sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut hingga kini terdapat 119 orangKPPSmeninggal dan 548 lainnya perlu perawatan medis karena diduga kelelahan. Menurut KPU, total 667orang penyelenggara KPU ini tersebar di 25 provinsi. #PetugasKPPSMeninggal #PetugasPemilu #PetugasKPPS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com