Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Minta BUMN Netral di Pilpres 2019

Kompas.com - 10/04/2019, 14:43 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyerukan kepada para pengurus dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

"Jika Allah berkehendak mohon kami dibentengi tata kelola yang baik untuk menunjukkan komitmen kami. Soal netralitas BUMN kami juga setuju," ujar Sandiaga saat menemui Federasi Serikat Pekerja BUMN di Resto Batik Kuring SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).

Sandiaga menambahkan, dalam Pilpres 2019, jika ada mobilisasi yang dikerahkan oleh oknum manapun, hal itu sangat tidak dibenarkan dengan dalih apapun.

Baca juga: Menteri Rini: HUT BUMN Bukan Kampanye Terselubung

BUMN, lanjutnya, adalah badan usaha milik rakyat yang harus profesional. Jika ada tindakan yang menyimpang dari BUMN, maka harus diluruskan.

"BUMN harus tunjukkan profesionalitasnya. Tindakan menyimpang harus diluruskan dan mendorong pilar ekonomi. Di atas semuanya, BUMN harus menjadi sistem ekonomi bangsa," paparnya.

Sebelumnya, terdapat isu yang tersebar luas di media sosial beberapa hari ini soal tuduhan adanya pengerahan massa pada acara perayaan ulang tahun BUMN yang direncanakan pada 13 April 2019 untuk kampanye politik salah satu pasangan calon.

Ketua Forum Humas BUMN Rohan Hafas menampik atas informasi tersebut.

"Isu tersebut terlalu mengada-ada," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: BUMN: Kalau 3 Juta Pegawai dan Keluarga Kumpul, Mungkin Bikin Panik...

Sebab, menurut Rohan, 13 April memang hari tanggal berulang tahunnya Kementerian BUMN. Jadi bukan karena ada kampanye salah satu paslon.

Oleh karena itu, kata dia, BUMN-BUMN ingin menggembirakan pegawai atas kerja kerasnya selama ini.

Kompas TV Pembentukan holding BUMN sedang kejar tayang. Kali ini, rencana pembentukan holding BUMN penerbangan, tetapi berpolemik. Kendati Kementerian BUMN sudah melayangkan surat ke Kementerian Keuangan untuk pembuatan aturan alias PMK, landasan pembentukan holding masih menjadi pertanyaan banyak kalangan. Penggabungan aset agar lebih besar antara angkasa pura 1, Angkasa Pura 2, dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia tidak cukup kuat sebagai landasan. #HoldingBUMN #HoldingPenerbangan #Kartel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com